PADANG, METRO–Gubernur Mahyeldi Ansharullah menginstruksikan jajarannya, khususnya di BPBD Sumbar, untuk lebih siaga dan mematangkan mitigasi penanganan potensi letusan Gunung Marapi yang statusnya telah naik ke level III (siaga) sejak 9 Januari 2024 lalu.
“Mengingat Gunung Marapi masih erupsi, Saya minta BPBD harus siap dengan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi,” tegas Mahyeldi saat mengunjungi Media Center Gunung Marapi di BPBD Sumbar, Jumat (26/1).
Mahyeldi mengingatkan, berbagai kemungkinan terburuk bisa terjadi. Oleh karena itu, perlu segera melakukan pemetaan lokasi pengungsian serta jalur evakuasi.
Mahyeldi juga meminta untuk setiap titik-titik yang rawan bencana harus dipasang perangkat kamera pemantau atau CCTV, untuk bisa mengawasi setiap keadaan bencana di daerah “Sehingga kita bisa memantau aktivitas Gunung Marapi dari sini dan bisa berkomunikasi jarak jauh dengan daerah yang terdampak setiap jam, karena setiap detik berbagai kemungkinan bisa terjadi,” ungkap Mahyeldi lagi.
Mahyeldi berharap agara Kepala Pelaksana BPBD Sumbar bisa menambah beberapa posko di daerah sekitar kaki dan pinggang Gunung Marapi dengan fasilitas peralatan yang lengkap.
Kemudian, Mahyeldi juga menghimbau kepada masyarakat, terutama yang berada pada radius 4,5 kilometer dari puncak gunung untuk pindah sementara ke zona yang lebih aman. Semua itu sesuai dari hasil rapat dengan beberapa pihak, termasuk dengan daerah yang terdampak letusan Gunung Marapi.