LIMAPULUH KOTA, METRO–Gubernur Mahyeldi Ansharullah menyerahkan bantuan cadangan pangan kepada warga terdampak bencana banjir dan longsor di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu (10/1) di Masjid Raya Pangkalan. Mahyeldi mengatakan, bantuan ini ada karena Pemprov Sumbar memiliki cadangan pangan yang bisa dikeluarkan dari gudangnya. “Saat ini Pemprov Sumbar melalui Dinas Pangan masih memiliki 480 ton cadangan pangan,” ungkap Mahyeldi.
Selain untuk warga di Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota, bantuan cadangan pangan juga telah disalurkan kepada warga terdampak bencana di Kabupaten Dharmasraya dan Agam. Bantuan cadangan pangan ini bisa dikeluarkan jika ada yang mengajukan permohonan bantuan dan melengkapi syarat-syaratnya. “Bantuan ini sedikit mengobati tangis masyarakat yang ditimpa musibah,” ungkapnya.
Mahyeldi juga menambahkan, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pangkalan saat ini perlu menjadi bahan evaluasi. Karena lokasi di Pangkalan ini termasuk dataran rendah. Sementara di di sini juga ada bendungan PLTA Koto Panjang yang jika debit airnya naik dan pintu airnya tidak dibuka, akan membuat Pangkalan terendam banjir.
Sementara jika airnya dibuka, justru daerah Kampar Provinsi Riau yang terendam banjir. “Kondisi ini menjadi dilema, karena untuk membuka pintu air, izinnya harus melalui pemerintah pusat,” terangnya.
Mahyeldi mengungkapkan beberapa solusi yang perlu dibahas dan rapatkan untuk mengatasi persoalan ini, dengan cara mengeruk sendimen yang ada di bendungan PLTA tersebut. Solusi lainnya juga perlu dibuat pintu air lain yang baru untuk dapat megeluarkan air ke arah wilayah lain jika debit air meningkat. “Solusi-solusi ini akan kita bahas nantinya rapat melibatkan kementerian, PLN dan pemerintah daerah dua provinsi. Agar masyarakat di kedua daerah Pangkalan dan Kampar tidak banjir lagi dan kebutuhan listrik untuk warga juga dapat terpenuhi dengan keberadaan PLTA ini,” harapnya.
Komentar