LIMAPULUH KOTA, METRO –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lima puluh Kota, Rahmadinol, menyebut ada sebanyak 6.655 jiwa, 1.820 Kepala Kelurga (KK) dan 1.486 unit rumah terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota. Dan 13 unit sekolah, 17 tempat ibadah, 8 unit kantor pemerintah, badan jalan terban, 28.500 M2 perikanan hingga menimbulkan kerugian Rp 171.000.000 rupiah.
Dari jumlah data itu, Kecamatan Pangkalan Koto Baru paling banyak dimana 1.623 KK, 5.922 jiwa dan 1.335 unit rumah. Dikecamatan Harau ada 70 KK, 280 jiwa dan 24 unit rumah, kecamatan Kapur IX ada 126 KK, 449 jiwa dan 126 unit rumah, dan Kecamatan Bukit Barisan Nagari Maek, 1 KK, 4 jiwa dan 1 unit rumah. Sementara 1 orang warga Batu Sangkar, Kabupaten Tanah datar meninggal dunia akibat terbawa lonsor di Jalan Sumbar-Riau.
Disampaikan Rahmadinol, banjir dan longsor dipicu tingginya curah hujan yang turun pada tanggal 25 Desember 2023 sampai dengan pukul 05.00 dini hari tanggal 26 Desember 2023. BPBD bersama tim gabungan TNI/Polri, Pos SAR dan masyarakat sudah melakukan upaya evakuasi masyarakat dari lokasi banjir dan evakuasi material longsor yang menimbul badan jalan Sumbar-Riau hampir di 30 titik.
“Kita sudah mendata semua dampak banjir dan sudah melakukan upaya evakuasi baik orang yang terdampak banjir maupun material longsor bersama-sama tim gabungan, dan untuk kebutuhan memang perlu penanganan segera badan jalan yang terban akibat longsor, dan yang diperlukan bantuan logistik (sandang pangan), air bersih dan obat-obatan,” ucap Rahmadinol, kepada wartawan.
Dia menyebut, sejak terjadi banjir dan longsor di Jalan Sumbar-Riau, tim gabungan terus berjibaku membersihkan material longsor hingga Jumat (29/12), sehingga arus lalulintas dari Sumbar menuju Riau maupun sebaliknya terpaksa di tutup dari pagi pukul 08.00 Wib-17.00 Wib, sore hari. Ini dilakukan guna memanimalisir terjadinya korban jiwa akibat dampak longsor kepada pengguna jalan.
Komentar