Mahyeldi juga mengimbau seluruh orang tua, guru, dan seluruh pihak terkait, untuk terus-menerus memberikan bekal, ilmu, dan nilai-nilai positif demi meningkatkan kecerdasan anak pada pertumbuhan. “Bermain di ruang terbuka tidak hanya memberikan stimulus bagi anak mengekspresikan diri kepada lingkungan sosial mereka, tetapi juga mengajarkan mereka tentang kehidupan alam, membangun pemahaman, serta saling menghargai, aspek-aspek krusial yang akan membekali mereka untuk masa depan, setelah masa kanak-kanak,” ujarnya
Sementara, Kepala DP3A P2KB Sumbar, Gemala Ranti mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Festival Anak 2023 dengan baik. “Ini festival perdana yang diadakan DP3AP2KB Sumbar. Semoga tahun depan bisa lebih meriah. Melalui festival ini, mari perkuat langkah kita untuk menciptakan ruang publik yang inklusif dan ramah anak, agar anak-anak mendapatkan lebih baik hak-haknya” harapnya.
Festival Anak Sumbar 2023 ditutup dengan penampilan tari kreasi anak berjudul ‘Tambuah Ciek’ yang ditampilkan oleh Majesty Minangkabau Kids. Kelincahan para penari diiringi irama musik dari permainan pemusik tradisi Minang. Penampilan dengan durasi 20 menit itu berhasil menghidupkan suasana, memukau dan memanen riuh tepuk tangan dari ratusan penonton.
“Ide tari Tambuah Ciek dari keresahan terhadap kondisi hari ini. Anak sekarang lebih senang bermain gadget daripada membangun interaksi antarsesama. Tari ini menggambarkan anak-anak bermain masak-masakan makanan sambalado, tradisi Minangkabau,” ucap Pendiri Majesty Minangkabau Kids, Joni Andra.
Joni menyebutkan dahulu anak-anak bermain masak-masak karena meniru praktik orang tuanya. “Sekarang zaman serba praktis. Kesibukan orang tua menjadi faktor tidak bisa mengajarkan anak memasak. Padahal dulu, anak perempuan usia 10 tahun di Minangkabau telah mampu memasak 11 jenis masakan. Tari ini menjadi pengingat, jika pengetahuan memasak makanan tradisi tidak diturunkan ke generasi yang berikutnya, bisa-bisa sajian kuliner itu punah,” ujarnya.
Mahatma Muhamad, Kurator Festival Anak Sumbar 2023 berharap agar kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahun. “Semoga tahun depan makin banyak konten dan bisa melibatkan banyak anak serta orang tua di perayaan anak Sumatera Barat,” harapnya.
Dua hari berturut-turut penyelenggaraan Festival Anak Sumbar 2023, Sabtu dan Minggu (18-19/11) adalah kegiatan untuk memberi ruang memenuhi hak hak anak. Yaitu bermain, berekreasi, dan lain-lain dengan telah terlaksana berbagai macam kegiatan. Di antaranya senam anak, pameran karya lukis kurasi, pameran Galanggang Arang di Festival Anak dengan materi lukisan serta video narasi WTBOS. Selain itu juga ada panggung ekspresi, pertunjukan tari, lomba tari dan seni kolase, teater, kelas belajar, kelas bermain, pertunjukan boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo, dan Penganugerahan Forum Anak. (fan)