Soal Kasus Sate Babi, Perketat Pengawasan

BUKITTINGGI, METRO – Terkait adanya temuan sate berbahan baku daging babi di Simpang Haru Kota Padang beberapa waktu lalu. Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Bukittinggi melakukan tindak lanjut, dengan mengadakan rapat internal dan mengkoordinasikan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, guna melakukan pengawasan terhadap para pedagang kuliner.
Ketua LKAAM Kota Bukittinggi Syahrizal Datuak Palang Gagah, Kamis (7/2) menuturkan, temuan sate yang mengandung daging babi di Kota Padang sangat menggemparkan, karena jelas saja bagi umat muslim makanan itu haram hukumnya untuk dimakan, dan mungkin saja hal yang sama juga terjadi di kota wisata ini.
”Kecurigaan seperti itu perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat selaku konsumen, agar terhindar dari makanan yang haram untuk dikonsumsi, dan dari hasil pembicaraan dengan sopd terkait disepakati bahwa akan dilakukan langkah-langkah konkrit berupa pengawasan terhadap pedagang,” sebut Syahrizal.
Selain itu, ujar Syahrizal, LKAAM juga merencanakan akan membicarakan hal ini dengan Wali Kota dan DPRD , terkait langkah apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi kekhawatiran beredarnya makanan mengandung daging babi.
”Sejauh peninjauan yang dilakukan pada sejumlah konsumen melalui wawancara, kemungkinan adanya beredar daging babi ini belum ada ditemukan, dan hasil pengawasan terhadap sejumlah pedagang hal yang sama juga tidak ditemukan,” terangnya.
Serta untuk tindak lanjut kedepan diharapkan OPD teknis dari Pemko Bukittinggi, juga melakukan tindak lanjut melalui pengawasan di lapangan, sehingga antisipasi sejak dini dapat dioptimalkan.
Apabila nanti ada ditemukan pedagang kuliner di Kota Bukittinggi yang kedapatan memakai daging bagi, menurut Syahrizal, LKAAM meminta pihak berwajib dalam hal ini kepolisian memberikan penindakan secara tegas, karena jelas saja itu sudah masuk pelanggaran yang cukup berat.
Syahrizal menambahkan, LKAAM mengimbau Pemerintah Kota Bukittinggi untuk memastikan bahwa kuliner yang ada disini tidak ada mengandung daging babi, mengingat dari informasi yang ditemukan dilapangan kasus adanya sate mengandung daging babi di Kota Padang ini, juga menurunkan omset penjualan pedagang sate di Bukittinggi.
”Dengan adanya pernyataan sikap dari Pemko Bukittinggi, bakal melegakan pedagang karena tidak ada lagi isu negatif yang berkembang, dan masyarakat sebagai konsumen juga merasa aman untuk mengkonsumsi kuliner jenis apa saja,” ujarnya. (cr8)

Exit mobile version