BUKITTINGGI, METRO – Masih belum tepat sasaran dalam hal penyaluran gas bersubsidi 3 kg, membuat pemerintah mulai merancang program penyaluran dengan sistem non tunai. Kota Bukittinggi ditunjuk sebagai salah satu daerah dari tujuh daerah di Indonesia, untuk pelaksanaan sistem non tunai tersebut.
Kabag Perekonomian Setdako Bukittinggi, Rismal Hadi mengakui, masih ada penyaluran gas elpiji bersubsidi yang belum tepat sasaran, karena dijual secara terbuka. Data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) merilis hanya sekitar 25 persen kelompok masyarakat yang masuk kategori 30 persen termiskin di Indonesia yang menjadi penerima subsidi elpiji 3 kg. Sementara 65 persen lainnya berasal dari kelompok 50 persen terkaya.
“Atas dasar data itu, agar elpiji 3 kg subsidi ini tepat sasaran dalam penyalurannya, maka TNP2K merencanakan penyaluran elpiji bersubsidi secara non tunai melalui sistem Bio Metrik. Untuk melaksanakan kegiatan itu, terlebih dahulu diadakan uji coba di 7 daerah di Indonesia. Masing-masingnya, Bukittinggi, Kota Tumohon Manado, kota Administratif Jakarta Utara, Kota Kediri, Kabupaten Tangerang, kabupaten Bogor dan Kabupaten Gunung Kidul,” ujar Rismal Hadi.
Khusus untuk uji coba di Kota Bukittinggi, lanjutnya, akan dilaksanakan di 6 kelurahan di dua kecamatan, masing-masing di Kecamatan Guguk Panjang meliputi Kelurahan Tarok Dipo, Pakan Kurai dan Aua Tajungkang Tengah Sawah (ATTS). Di kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) meliputi kelurahan Campago Ipuah, Puhun Tembok dan Campago Guguak Bulek.
“Target masyarakat yang diberikan subsidi elpiji 3 kg dalam uji coba ini, masyarakat yang masuk dalam kategori keluarga kurang mampu yang telah ditetapkan dalam data BDT (Basis Data Terpadu) yang jumlanya mencapai 1.290 KK,” ujarnya.
Sedangkan untuk pelaksanaannya, mulai dari sosialisasi, perekaman data Keluarga Penerima Manfaat dan penyalurannya secara Non Tunai dengan sistem Bio Metrik akan dimulai bulan Februari sampai Juni 2019 mendatang.
“Uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 kg secara Non Tunai ini, dilaksanakan TNP2K bekerjasama dengan BRI dalam hal penyaluran dana bantuannya. Melalui kegiatan uji coba ini diharapkan pemerintah akan mendapatkan model konsep ideal untuk penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi secara Non Tunai. Apa bila berhasil, maka pemerintah pusat akan menerapkan sistem ini secara nasional,” jelas Rismal. (cr8)