AGAM, METRO – Pengentasan kemiski nan tidak terlepas dari peranan Dinas Sosial, berbagai program yang diusung untuk mengentaskan kemiskinan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Agam. Di antaranya mulai dari Bantuan Sosisal Bidang Pelayanan Rehabilitas Sosial Dinas Sosial Kabupaten Agam.
”Di mana dalam kategorinya ada tiga yakni Penyandang Disabilitas, Lanjut usia terlantar dan Anak terlantar,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam Kurniawan Syahputra, Jumat (1/2).
Kurniawan menuturkan, peranan Dinsos terus memaksimalkan, mengingat Dinas Sosial ini langsung bersentuhan dengan masyarakat. Di mana Bantuan Sosial Bidang Pelayanan Rehabilitas Sosial sudah berjalan selama lima tahun belakangan ini, tahun 2014 sampai 2018.
“Kalau kita lihat dalam tiga kategori ini mulai dari penyandang disabiltas ini kriteria yang akan menerima penyandang dana ini yakni yang mengalami hambatan untuk melakukan suatu aktivitas sehari-hari,” ujar Kurniawan.
Kemudian katanya, mengalami hambatan kerja sehari-hari, penyandang disablilitas fisik, tubuh, netra rungu, wicara kemudian penyandang disabilitas mental, mental retardasi dan esk psikotik dan jenis bantuanya yakni Bantuan Makanan,mesin jahit,Kaki palsu dan kuris roda.
Dari data yang dirangkum pada tahun 2014 sebanyak 258 orang yang mendapat bantuan. 248 dari Kemensos dengan jumlah Rp300 ribu perbulan dan 10 bantuan permakanan dari APBD dengan nilai yang sama yakni Rp300 ribu perbulan.
Sedangkan untuk tahun 2015 juga mendapatkan kucuran dana dari Kemensos jadi program ini berlanjut lagi. Untuk tahun 2016 terjadi perubahan penerima bantuan sosial. Di mana penerimanya menjadi 280 orang dengan rincian 248 dari kemensos,10 orang dari APBD, 15 orang mendapat bantuan mesin jahit dari provinsi.Dua orang mendapat bantuan kaki palsu dari DPC Sumbar dan yang terakhir 5 yang mendapat kursi roda dari Dinsos Sumbar.
Kurniawan menyebutkan, sedangkan tahun 2017 peneriman dana bantuan menurun menjadi 268 orang, 248 dari Kemensos, 10 orang dari APBD dengan bantuan permakanan dan 10 bantuan mesin jahit dari APBD. Dan tahun 2018 penerima bantuan naik menjadi 270 orang,di mana 248 bantuan dari Kemensos dengan nilai yang sama Rp300 ribu perbulan dan 15 orang mendapat bantuan mesin jahit dari dana APBD dan terakhir 7 orang yang mendapatkan bantuan kursi roda dari Dinsos Sumbar.
“Untuk bantuak lanjut usia terlantar yakni seseorang yang berusia 60 tahun ke atas atau lebih, karena faktor-fakor tertentu tidak memenuhi kebutuhan dasar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dan ini akan mendapatkan jenis bantuanya yaitu bantuan permakanan dan program ini sudah berjalan selama lima tahun belakangan. Mulai dari tahun 2014 sampai tahun 2018.
Di program bantuan lanjut usia terlantar ini melakukan bantuan pada tahun 2014 sebanyak 132 orang dengan kategori 122 bantuan dari Kemensos dengan nilai Rp300 ribu perbulan dan 10 orang bantun permakanan dari APBD sebanyak Rp300 perbulan.
Sedangkan tahun 2015 penerimanya naik menjadi 232, dengan kategori 122 bantuan dari Kemensos dengan nilai Rp300 ribu perbulan dan bantuan usaha ekonomi produktif sebanyak 100 orang dikali Rp4,5 juta pertahun dan 10 Orang bantuan permakanan dari APBD sebanyak Rp300 ribu perbulan.
Untuk 2016 peneriman dana bantuan kembali menjadi 132, sama dengan pada tahun 2014 di mana 122 orang mendapat bantuan dari Kemensos, namun jumlah uangnya perbulan turun menjadi Rp200 ribu perbulan selama 10 bulan dan 10 orang bantuan permakanan dari APBD dengan total Rp300 ribu perbulan.
Dan peneriman bantuan pada tahun 2017 sama dengan tahun 2016 berjumlah 132 orang dengan kategori 122 orang yang mendapat bantuan dari Kemensos dengan nilai 200 ribu perbulan dan ini hanya berlaku selama 10 bulan. Sedangkan bantuan permakanan dari APBD sebanyak 10 orang dikali 100 ribu perbulan.
“Namun pada tahun 2018 kemarin terjadi kenaikan yakni menjadi 132 orang dengan kategori 122 orang dikali Rp1.840.000 pertahun dan bantuan ini berasal dari Kemensos, dengan 10 orang lagi APBD sebanyak Rp300 ribu perbulan. Sedangkan untuk anak terlantar yakni anak yang tidak mempunyai keluarga atau dilantarkan oleh keluarganya dan mereka juga mendapatkan bantuan dari Kemensos serta APBD Agam dan program bantuan tersebut sudah berjalan sama dengan penyandang disabilitas dan lanjut usia terlantar.
Untuk 2014 anak terlantar yang mendapat bantuan sebanyak 613 orang dengan bantuan permakanan anak dalam dan luar panti se-Kabupaten Agam dari APBD Agam sebanyak 588 orang kali Rp1000 perorang kali setahun, kemudian bantuan permakanan anak dalam panti cacat Padang Tujuah dari APBD sebanyak 25 orang dikali Rp5 ribu perorang dikali setahun. Dan yang mendapat bantuan ini sama pada tahun 2015 dan 2016. (pry)