Donis Satria, Kepala MA Ar-Risalah Padang.
PADANG, METRO–KEPALA Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Swasta Ar-Risalah Donis Satria, Lc MA berhasil menjadi kepala sekolah berprestasi peringkat pertama antar sekolah dibawah Kemenag Kota Padang. Selain itu, dia juga berhasil menjadi peringkat kedua sebagai kepala sekolah berprestasi antar Madrasah Aliyah se-Sumbar. Tidak hanya itu, sekolah yang dipimpinnya juga pernah mencatat prestasi tingkat nasional.
Prestasi tersebut dicapai setelah melalui berbagai ujian serta persentasi makalah. Pada perlombaan tersebut Donis mengangkat tema “Pengembangan Madrasah Berbasis Tahfidz Al-Quran”, berhasil menjadikan dirinya menjadi kepala sekolah berprestasi baik untuk Kota Padang maupun untuk Sumbar.
“Awalnya kita mengikuti test ini hanya untuk mengukur kemampuan kita dengan sekolah yang sudah ada. Namun alhamdulillah kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan ini. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kinerja tim, mulai dari anak didik, para guru dan juga support dari Yayasan wakaf ar-Risalah,” ungkapnya kepada POSMETRO ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (26/9).
Dikatakannya bahwa Madrasah Aliyah Swasta Ar-Risalah ini memiliki tiga program unggulan yaitu Tahfidz Quran, Bahasa Asing (Arab, Inggris) dan science. “Pada program sepuluh tahun pertama yayasan fokus untuk memperlihatkan eksistensi kita. Alhamdulillah program tersebut berhasil kita capai dengan rata-rata nilai UN dan Pra UN yang terbaik untuk sekolah agama se-Sumbar.
“Bahkan untuk perorangan, anak kita berhasil duduk di sepuluh besar peraih nilai tertinggi UN se sumbar. Pada program sepuluh tahun yang kedua ini kita fokus pada pengembangan science, tahfidz dan bahasa,” ungkapnya.
Pada tahun 2015 ini siswanya berhasil meraih medali emas pada kompetisi science nasional yang diadakan di Palembang. Pada tahun 2014 lalu juga berhasil meraih medali perak pada kompetisi Geografi dan Biologi. Selain itu untuk bidang debat bahasa berhasil menjadi peringkat ketiga pada perlombaan debat bahasa arab di Malaysia.
“Pada kejuaraan tersebut diikuti oleh tujuh negara seperti Qatar, Mesir, Palestina, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Alhamdulillah kita bisa menjadi peringkat ketiga dan anak kita berhasil menjadi the best speaker pada perlombaan tersebut,” tuturnya.
Diakuinya untuk masuk sekolah ini tidak sesulit untuk masuk SMP Ar-Risalah, namun tetap dilakukan test sebelum anak-anak masuk. Berbagai test harus dilalui seperti tes hafalan dan bacaan Al quran, ujian MIPA, Bahasa Arab dan Inggris, psikotes dan wawancara dengan calon murid dan orangtua. “Kita juga banyak memulangkan anak karena tidak lulus akan tes kompetensi,” ucapnya.
Dikatakannya bahwa selepas mengenyam pendidikan di MA Ar-Risalah ini para anak didik akan memiliki hafalan sebanyak lima juz, memiliki pengalaman hidup ditengah masyarakat karena memiliki pengalaman mengelola Pesantren Ramadhan, memiliki pembekalan arah untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
“Untuk program agama akan diberikan gambaran untuk melanjutkan pendidikan di Universitas yang ada di Timur Tengah seperti Al Azhar Mesir, Madinah Saudi Arabia, Sudan, Universiti Islamic International Malaysia, Turki dan tentunya universitas yang ada di Indonesia,” ungkapnya.
Apalagi di Sumbar pada saat ini memiliki program siswa berprestasi dengan hafalan tahfidznya. “Tentu akan mempermudah mereka memasuki universitas negeri yang ada di Kota Padang dengan jalur prestasi hafalan Al Qur’an,” tuturnya. (o)