SAWAHLUNTO, METRO–Pemko Sawahlunto, meningkatkan wawasan dan kapasitas jajaran Desa Tangguh Bencana (Destana) di kota itu melalui pelatihan yang diselenggarakan dalam Jambore Destana. Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto Dedi Ardona, di Sawahlunto menyampaikan, jambore dilaksanakan selama dua hari di lapangan Desa Kubang Tangah dengan pemateri/instruktur dari komunitas Pemerhati Bencana Sumatera Barat dan beberapa jajaran BPBD.
”Ada lima desa di Sawahlunto yang sudah menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana), semuanya sekarang ikut dalam jambore ini. Ditambah satu Kelompok Siaga Bencana (KSB),” ungkapnya.
Ia menyebut dalam jambore itu dilatih bagaimana teknis pencegahan/antisipasi bencana sampai tindakan darurat dalam penanganan bencana.
Dengan pelatihan bersama di jambore itu ditargetkan selain memperkuat pengetahuan dan kapasitas, juga mampu meningkatkan koordinasi antar sesama jajaran Destana.
”Kita evaluasi bagaimana penanganan bencana banjir dan longsor di Kecamatan Silungkang beberapa waktu lalu, itu menjadi bahan untuk jambore sekarang bagaimana yang masih kurang dan lemah pada saat itu maka melalui jambore sekarang dapat diperkuat,” sebutnya.