Antisipasi Prostitusi Online Via Mi-Chat di Limapuluh Kota, Kasat Binmas Warning Orang Tua

LIMAPULUHKOTA, METRO – Antisipasi masuknya prostituisi online via Mi-Chat seperti yang terjadi di salahsatu hotel di Padang , pihak terkait di Kabupaten Limapuluhkota, sejak sedini mungkin harus melakukan tindakan. Apalagi pihak keluarga harus ikut terlibat langsung memberikan wejangan kepada anak akan bahaya maksiat itu.
”Oleh karena itu, sebagai generasi muda, janganlah kita menyia-nyiakan hidup ini hanya dengan seringnya melakukan perbuatan maksiat. Jelasnya, melakukan perbuatan maksiat hanyalah menyia-nyiakan apa yang sudah Allah SWT berikan kepada kita sebagai generasi umat yang terbaik,’ ujar Kasat Binmas Polres Limapuluhkota AKP H Syafrizen dalam kutbah Jumatnya di Masjid Babusalam, Jorong Jopang, Nagari Jopang Mangganti, kemarin.
Dikatakan Syafrizen, sebagai generasi muda, sudah sewajibkan sejak dini kita ditanamkan nilai-nilai kebaikan. Sudah tentu menjadi tugas orangtua menanamkan nilai-nilai keIslaman kepada anak-naka mereka sejak dini. Pola pikir Islami yang dibentuk sejak usia dini mampu membentuk akidah Islam bagi anak saat tumbuh kembang.
Hal ini yang akan membuat sikap diri anak memiliki jiwa Islami lantaran sudah matangnya keimanan yang dibentuk sejak dini. Oleh karena itu, orangtua wajib secara terus menerus mengenalkan anak-naka mereka kepada ajaran Islam , Al-Qur’an dan hadits sebagai jalan hidup.
“Bagi orang tua, ninik mamak dan pihak terkait, sejak usia dini, anak-anak sudah ditanamkan nilai-nilai moral baik di rumah maupun sekolah. Setiap anak diajarkan bagaimana menghargai diri sendiri, rasa malu, kesederhanaan, jujur, dan menghargai sistem nilai bukan materi. Sistem nilai yang mereka ajarkan melalui empat aspek, yaitu; menghargai diri sendiri, menghargai oranglain, menghargai lingkungan dan keindahan, serta menghargai kelompok dan komunitas,” ingatnya.
Lantas, apa manfaat menjadi generasi muda yang jauh dari maksiat? Tentu ada banyak sekali. Syafrizen, memberikan beberapa poin dari manfaat menjadi pemuda yang anti maksiat. Pertama, menjadi harapan dan tumpuan bagi masyarakat.
Kedua, menjadi teladan bagi generasi muda lainnya. Ketiga, terciptanya masyarakat bangsa dan agama yang berkeadilan dan berkemajuan. Keempat, negara yang ditempati oleh banyaknya pemuda yang anti maksiat akan diberkahi oleh Allah SWT.
Kelima, mendapat ganjaran pahala dari Allah SWT untuk diri kita masing-masing.
“Adapun keuntungan dari menjauhi maksiat adalah membahagiakan orangtua, keluarga, masyarakat sekitar dan tentunya mendapatkan ridho Allh SWT,” sebutnya.
Perlu diketahui, kenapa kita sebagai generasi muda bahkan setiap manusia yang telah diberikan kesempatan untuk hidup harus menjauhi maksiat. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah SWT.
“Aku tidak ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Allah SWT.
Maka, berdasarkan firman Allah SWT di atas menjelaskan bahwa makna kita hidup di dunia ini adalah untuk beribadah. Setiap aktivitas kita haruslah diniatkan untuk beribadah karena Allah SWT. Karena ini menjadi bukti pengabdian kita Allah SWT.  Jika kita sudah menjalani hidup semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT, maka insya Allah perjalanan hidup kita akan dijauhi dari perbuatan-perbuatan maksiat. Sebab, bagaimana bisa kita berbuat maksiat jika meyakini Allah SWT terus mengawasi.” ucapnya.
Terkadang, kita tidak sadar betapa bahayanya perbuatan maksiat jika dilakukan terus berulang. Belum berhenti jika belum mendapatkan karma atas perbuatan yang dilakukan. Hizbullah menjelaskan bahwa perbuatan maksiat sangatlah merugikan manusia itu sendiri apalagi jika dilakukan secara terus menerus.
“Bahayanya tidak hanya untuk pemuda itu sendiri, melainkan juga untuk orang lain, masyarakat, bangsa hingga pada agama. Bisa jadi dikucilkan dari masyarakat, kehilangan masa depan, dan cita-citanya.,’ tegas Syafrizen.
Ada cara untuk mencegah agar generasi muda tidak melakukan perbuatan maksiat. Caranya adalah setiap Muslim atau umat harus menanamkan kesadaran terlebihi dahulu dalam dirinya bahwa dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar adalah kewajiban dan partisipasi seluruh masyarakat. Tidak hanya polri atau instansi-instansi pemerintahan tetapi juga seluruh masyarakat, dalam artian warga masyarkat harus bekerja sama dengan pemerintah misalnya polri dan instansi hukum lainnya.
Kalau melihat jelas-jelas itu sebuah kemungkaran maka harus ditegur dan dinasihati, tentu dengan mengedepankan cara-cara yang santun dan penuh hikmah tidak boleh dengan kekerasan. Kalau sudah tidak mempan malah justru semakin menjadi-jadi kemungkarannya di sebuah masyarkat maka harus bekerja sama dengan polri dll untuk ditindak lanjuti jika menyalahi aturan hukum yang berlaku.
Kita sebagai umat Islam yang hidup dibawah UUD juga tidak boleh main hakim sendiri, prinsip dan metodologi dakwah harus dikedepannya yakni hikmah, mauizhah hasanah, dan wajadilhum (bertukar pikiran) tetap dengan mengedepankan dakwah yang santun seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW,” papar Syafrizen, mnegingatkan lagi generasi muda.
Usai Jumat, Kasat Binmas mengunjungi 10 KK yang tak mampu untuk diberikan sembako di Jorong Padang Harapan Mungka ada 4 KK dan 6 KK di Jorong Jopang. Di Padang Harapan, ada seorang keluarga yang lumpuh mendapatkan sembako. (us)

Exit mobile version