PASBAR, METRO – Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) dinyatakan kabupaten Kejadian Luar Biasa (KLB). Pasalnya, ditemukan sebanyak 46 orang positif terjangkit Malaria. Kepala Dinas Kesehatan Pasbar, Haryunidra membenarkan kejadian itu.
Ia mengatakan, saat ini tim dari Kementerian Kesehatan turun langsung mengecek nyamuk penyebab malaria tersebut. Dijelaskan Haryunidra, tim ini sedang mengumpulkan jentik nyamuk ke tiga jorong yang menjadi KLB malaria.
“Tim dari Kemenkes sudah turun membantu kita untuk menangani ini berserta dari tim Dinkes Sumbar. Kita tidak akan bisa dan sanggup menangani kasus ini tanpa bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Kita sewaktu sudah dinyatakan KLB malaria langsung menurunkan tim, mulai dari tim surveilans,” terang Haryunidra, Kamis (31/1).
Haryunidra menjelaskan, awalnya baru dua jorong yang terjangkit malaria yakni Jorong Sopo Bawak dan Jorong Bayang. Namun sekarang bertambah satu jorong lagi yakni Jorong Bukit Malintang. Untuk ketiga wilayah ini, Dinkes sudah memberikan obat pencegahan serta kelambu. Kelambu diutamakan untuk wanita hamil dan balita sebanyak 200 buah.
“Namun, kondisi ke 46 orang pasien malaria itu sudah membaik, malah sudah banyak yang di rumah dan ada juga yang tidak dirawat atau dirawat jalan saja,” ungkap Haryunidra.
Ia mengungkapkan, Dinkes Pasbar memang belum bisa membandingkan jumlah penderita malaria antara tahun lalu dengan tahun sekarang. Namun, per Januari penderita malaria sudah mencapai 46 orang. Sementara pada 2018, penderita malaria mencapai 70 orang. “Tahun lalu di Pulau Panjang dan Pigogah kalau tidak salah, Air Bangis juga,” terangnya.
Sementara itu kata Haryunidra, untuk kasus DBD di Pasbar memang belum KLB, namun sudah cukup banyak. Per 29 Januari, Puskesmas Kajai ada satu orang DBD, Puskesmas Parit satu orang, Puskesmas Simpang Empat dua orang, Puskesmas Aia Gadang satu orang, Puskesmas Ranah Salido dua orang, Puskesmas Lembah Binuang satu orang, Puskesmas Ampek Koto dua orang, Puskesmas Talu dua orang, Puskesmas Ophir tiga orang, Puskesmas Suka Menanti enam orang dan Puskesmas Kinali enam orang.
Sementara itu, Bupati Pasbar, Syahiran mengimbau masyarakat untuk terus menjaga lingkungan agar tetap bersih. Karena KLB malaria di Pasbar perlu diwaspadai.
“Saya imbau kepada masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kesehatan. Jika ada masyarakat yang demam, cepat periksakan ke tenaga kesehatan agar cepat terdeteksi,” kata Syahiran. (end)