Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Agam mencatat produksi pangan khusus padi mencapai 416 ribu ton lebih pada tahun 2018. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Agam melalui Sekretaris Distan Zulfren, Rabu (30/1) mengatakan, produksi padi di Kabupaten Agam, dalam bentuk gabah sebanyak 416.856 ton, dengan luas area 77 ribu hektare lebih.
“Produksi padi tersebut rata-rata 5,41 ton per hektare,” ujar Zulfren.
Dijelaskan, di tahun tersebut, pihaknya melaksanakan beberapa upaya mendukung peningkatan produksi pertanian. Di antaranya pengembangan pertanian inhibrida, pengembangan padi organik dan pemurnian padi varietas lokal bekerjasama dengan BPTP Sukarami Solok.
Dibandingkan dengan konsumsi beras masyarakat, Kabupaten Agam masih berstatus surplus beras.
Ini terlihat dari daerah sentra produksi beras seperti Ampek Angkek, Baso, Tilatang Kamang, Palembayan dan Lubuk Basung, selalu menjadi langganan pemasok beras di Sumbar.
“Selain itu, provinsi di luar Sumbar pun menjadi pemasok padi Agam, di antaranya, Riau, Sumut, Jambi dan bahkan ke Batam (Kepri),” ujar Zulfren.
Untuk tahun 2019, pihaknya akan melakukan upaya untuk meningkatkan produksi dengan program inhibrida seluas 300 ha, padi gogo/padi ladang seluas 200 ha dan padi organik seluas 70 hektare.
“Program ini dapat menyokong produksi padi Agam yang kita harapkan kenaikannya bisa mencapai lima persen,” ulas Zulfren. (pry)
Komentar