PADANG, METRO – Warga Kampung Tangah, Jalan Bahari RT 004/RW III, Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, dihebohkan dengan penemuan mayat pria yang diduga gantung diri di dapur rumahnya, Rabu (30/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Padang Utara, Kompol Zulkafde mengatakan, pria yang diketahui bernama Ardias (52) ini, yang diketahui tinggal sendirian di rumahnya tersebut, pertama kali ditemukan oleh Mighel (11) yang merupakan cucu korban saat hendak mengantarkan nasi ke rumah korban sekitar pukul 16.30 WIB.
“Sesampai di rumah korban, cucunya tersebut memanggil-manggil, namun tidak ada respon dari korban. Setelah Mighel mencoba masuk dari pintu belakang yang tidak dikunci dan sesampai di dalam, Mighel melihat korban di dapur sudah dalam keadaan tergantung dengan tali,” ujar Zulkafde.
Ia menjelaskan, karena merasa takut, Mighel kemudian bergegas berlarian keluar dari rumah korban tersebut dan segera kembali ke rumahnya untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada neneknya yang merupakan kakak kandung dari korban. “Mighel menceritakan kepada neneknya yang bernama Azimar (71) bahwasanya Angkunya (korban) telah gantung diri dibagian dapur rumah,” lanjut Zulkafde.
Ia menambahkan, setelah mendapatkan informasi dari cucunya tersebut, Azimar bergegas memberitahukan kepada warga sekitar untuk meminta pertolongan. Kemudian, kejadian ini dilaporkan ke Kepolisian sektor Padang Utara.
“Setelah pihak Polsek Padang Utara melalui Bhabinkamtibmas, Aiptu Yanti Delfina sampai di tempat kejadian perkara (TKP), dilihat korban masih tergantung di dapur, lalu memberikan bantuan kepada korban menurunkan dari tali gantungannya bersama sama dengan warga,” ucap Zulkafde.
Zulkafde mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari kakak kandung korban, diketahui korban sudah lama menderita sakit diabetes dan tinggal sendirian saja di dalam rumah.
“Korban juga sudah sering mengeluh kepada kakaknya dan warga untuk mengakhiri nyawanya karena putus asa sakitnya tidak sembuh sembuh,” ucap Zulkafde.
Unit Reskrim Polsek Padang Utara dibantu dengan jajaran Polresta Padang melakukan identifikasi dan sidik jari terhadap korban. Setelah itu, dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban untuk membawa korban ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk dilakukan visum luar dan dalam terhadap korban untuk memastikan penyebab kematian dari korban.
“Namun pihak dari keluarga korban keberatan dan menolak untuk dilakukan visum luar maupun dalam terhadap korban. Pihak keluarga korban membuat surat permohonan penolakan visum luar maupun dalam kepada pihak Polsek Padang Utara yang dibuat diatas materai 6000,” pungkas Zulkafde. (r)
Komentar