PARIAMAN, METRO – Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin menyatakan para pemegang kartu kuning dan para pedagang aktif akan diprioritaskan untuk pemberian kios saat pasar Pariaman telah rampung nanti.
“Untuk total pemilik kartu kuning ini kurang lebih 350 orang dan hari ini hampir semuanya hadir mengikuti sosialisasi sekarang,” kata Mardison Mahyuddin, kemarin.
Mardison Mahyuddin mengatakan, ia sekarang telah diamanahkan untuk memimpin Kota Pariaman dan menjadikan Kota Pariaman semakin hari se-makin baik dari segala hal, baik penataan maupun perekonomian.
Sebenarnya anggaran pembangunan tersebut bukan diperuntukkan kepada Kota Pariaman, namun demi berkembangnya Kota Pariaman, pimpinan terus berusaha dan akhirnya dengan anggaran APBN sebesar Rp120 miliar resmi diberikan kepada Kota Pariaman untuk membangun Pasar Pariaman.
Ini dilakukan pemerintah karena melihat kondisi pasar pariaman yang sudah tidak layak huni lagi, kumuh dan tidak terawat sehingga mengurangi peminat pembeli untuk berkunjung dan berbelanja di Kota Pariaman. ”Pemko Pariaman tidak ingin merugikan masyarakat, oleh karena itu pedagang pemilik kios akan diprioritaskan dalam pembangunan Pasar Pariaman ini,” ungkapnya.
Mardison juga berharap agar masyarakat bisa memahami dan saling bekerja sama untuk kemajuan Kota Pariaman, karena pembangunan Pasar Pariaman ini akan berlangsung selama sembilan bulan. Kapan lagi kita mempunyai pasar yang indah karena kesempatan tidak datang dua kali.
Sosialisasi yang diadakan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Perindagkop & UKM) Kota Pariaman dalam acara rencana revitalisasi/pembangunan Pasar Pariaman kepada pemegang hak pakai petak kedai Pasar Pariaman (kartu kuning).
“Maksud dan tujuan revitalisasi/pembangunan Pasar Pariaman untuk meningkatkan pendapatan para pedagang Pasar Pariaman dan juga pelaku-pelaku ekonomi yang ada di Kota Pariaman.
Selain itu, revitalisasi ini bertujuan untuk memudahkan akses transaksi jual beli dengan nyaman dan menghilangkan kesan pasar yang bau, kumuh dan becek, sehingga Pasar Pariaman tetap eksis bahkan dapat menjadi ikon belanja di Kota Pariaman,” ungkap 0Kepala Dinas Perindagkop & UKM Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit.
Untuk lokasi penampungan pedagang sementara telah direncanakan akan bertempat di seputaran taman lapangan merdeka dan pembangun pasar penampungan sendiri akan direncanakan pada bulan Februari 2019.
Sementara itu Lim, salah seorang penjual plastik di lantai I dan juga pemilik kartu kuning di Pasar Pariaman mengatakan, memang saat ini situasi di Pasar Pariaman terlihat kumuh dan berserakan.mungkin karena semua usaha masyarakat itu bercampur di dua lantai saja sehingga terkesan sembraut dan tidak terartur.
Saya mendukung program pemerintah kalau memang kita diprioritaskan. biar sedikit menunggu untuk kesempurnaan yang akan datang. Dalam sosialisasi ini hadir juga Forkopimda, Tim Teknis Percepatan Revitalisasi Pasar, Tokoh Masyarakat, LPM, APPSI, Seluruh OPD dilingkungan Pemko Pariaman, Camat, KAN dan Kadin Kota Pariaman. (efa)
Komentar