Para orang tua yang memiliki anak yang sedang bersekolah di tingat SMA dan SMK kini menjerit karena adanya pungutan yang dilakukan pihak sekolah terhadap mereka. Padahal sebelumnya, ketika kedua jenjang pendidikan tersebut masih dikelola pemerintah daerah masing-masing Kabupaten/Kota, semuanya gratis.
Alah ditangan gubernur pulo, mangkonyo kamambia sakola ko. Kalau pemerintah propinsi indak sanggup rasonyo mengelola, bagusnya pengelolaan SMA dan SMK ko dikembalikan lagi kepada daerah. Bia bupati dan walikota masing-masing daerah yang mengurusnyo dengan serius.
Idealnya, semua kebijakan yang dikeluarkan pemerintah semakin meringankan masyarakat. Bukan lamah semakin membeni. Karena pemerintah telah menerapkan wajib belajar 12 tahun. Secara otomatis pendidikan dari SD, SMP dan SMA atau SMK adalah tanggungjawab negara.
Kita dulu sangat bersyukur, ketika pemerintah daerah memegang dan mengelola SMA dan SMK. Masyarakat lebih nyaman. Tak ada pungutan yang dilakukan pada orang tua yang anaknya bersekolah di sekolah negeri. Tapi sekarang, setelah kewenangan itu bertukar, kembali ada biaya yang diterapkan.
Bagi orang tua yang berduit tentu tak masalah mengeluarkan uang dalam jumlah tertentu setiap bulannya untuk membiayai sekolah anak. Tapi bagi masyarakat miskin dan memiliki anak dua atau tiga orang yang sedang bersekolah, tentu ini akan menjadi masalah.
Kita berharap ada sikap tegas dari Gubernur Sumbar, agar memberikan perhatian secara serius terhadap SMA dan SMK serta membebaskan orang tua dari biaya. Sehingga tak ada lagi angka putus sekolah atau drop uot karena ketiadaan biaya. Para orang tua cukup menyediakan seragam dan uang jajan setiap harinya.
Selain itu kita juga berharap agar pemerintah daerah juga mendorong penuh sekolah sekolah swasta untuk berkembang. Terutama dalam hal pembinaan terhadap kualitas sekolah. Hal ini agar ke depannya akan banyak sekolah-sekolah swasta yang berkualitas dan dicari-cari masyarakat.
Sehingga bagi masyarakat yang merasa mampu menyekolahkan anaknya di swasta kita persilahkan mereka bersekolah disana. Bagi yang tak mampu, silahkan bersekolah di sekolah negeri. (**)
Komentar