Turunkan Stunting di Bayang Utara Pesisir Selatan, Gubernur Sumbar Ingatkan Masyarakat Cara Hidup Sehat

LAUNCHING—Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melaunching Germas di Kecamatan Empat Nagari Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rabu (19/10).

PADANG, METRO–Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melaun­ching Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Pen­cegahan Stunting Sejak Dini di Kecamatan Empat Nagari Bayang Utara, Ka­bupaten Pesisir Selatan (Pessel), Rabu (19/10). Kepala Dinkes Sumbar, Dr Lila Yanwar, Mars mengatakan, kegiatan Germas selain dilaksanakan di Pessel, juga dilanjutkan ke seluruh kabupaten kota di Sumbar.  Gerakan ini menurutnya, untuk memberikan kebiasaan hidup sehat secara mandiri kepada masyara­kat. Seperti, makan sayur dan buah serta daging. Tujuannya mencegah stunting pada anak sejak dini.

Lila mengungkapkan, berdasarkan survey, di Pessel angka stunting men­capai 25,1 persen. Namun, hasil input data melalui aplikasi, angka ini terjadi penurunan sehingga tinggal lagi 7,5 persen. “Dengan angka penurunan tersebut, ini progres yang luar biasa,” terang Lila.

Selain Germas, pada November 2022 nanti, Dinkes Sumbar juga melaun­ching prevalensi stunting di Sumbar. Menurut Lila, melalui gerakan penuru­nan stunting di Pessel ini, ditindaklanjuti melalui ra­pat Pemkab Pessel. Di ma­na penanganan stunting ke depan digerakan melalui nagari. “Ini bentuk komitmen Pessel menurunkan stunting di Pessel,” terang Lila.

Sekda Pessel, Mawardi Roska mengatakan, di Ba­yang Utara ini banyak stunting dan penyakit tidak menular. Keduanya hal yang bertolak belakang. Stunting kekurangan gizi bertolak belakang dengan penyakit tidak menular yang kelebihan makan. Stunting dekat dengan kemiskinan, sementara pe­nyakit tidak menular justru pada orang mampu tapi tidak mampu mengontrol makannya. Mawardi me­ng­­ungkapkan, Pemkab Pess­el memiliki ide sejak 2005 agar bagaimana sa­yur segar di Kabupaten Solok dan ikan segar di Pessel bertemu di Bayang Utara Pessel.

Karena itulah Pemkab Pesse perjuangkan pertama kali merintis jalan tembus Alahan Panjang Kabupaten Solok ke Bayang U­tara Kabupaten Pessel.

Jalan sepanjang 52, 5 kilometer ini sudah tiga tahun proses pembangunannya. Mudah-mudahan dengan Gubernur Sumbar sekarang, tahun sekarang hingga tahun 2023 bisa tembus.  “Jika sudah tembus hanya butuh waktu setengah jam ke Alahan Panjang. Dengan tembus jalan ini maka tugas mengatasi stunting bisa tuntas di daerah ini. Karena sayur dan buah segar serta ikan sudah bisa didapat dengan mudah,” ungkapnya.

Mawardi berharap, wali nagari, kepala sekolah, kader kesehatan dan kader KB dapat menjadikan Bayang Utara sentra buah-buahan. Karena buah-buahan sumber utama vitamin. Sementara daging dan ikan sumber utama protein. Semuanya baik dan bermanfaat untuk per­kembangan otak. “Ini yang digalakan pemerintah se­karang melalui Germas. Banyak makan sayur, buah dan daging serta banyak olahraga. Kita sudah instruksikan dana desa harus diupayakan untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Sekarang Pessel banyak tanaman anggur, markisa, rambutan akar,” terangnya.  “Germas harus dimulai dari keluarga masing-masing. Di rumah perlu ada tanaman sayuran, buah-buahan dan konsumsi daging dan ikan,” tambahnya.

Gubernur Sumbar, Mah­yeldi Ansharullah mengatakan, banyak APBD dan APBN dianggarkan pemerintah untuk kesehatan. Ini bukti kesehatan masya­rakat itu menjadi bagian penting dan perhatian pemerintah. Germas mendorong masyarakat Sumbar hidup sehat. Untuk hidup sehat, kata Mahyeldi, masyarakat harus ba­nyak bergerak, jangan ba­nyak tidur. “Tidur yang banyak tidak hanya berdampak kesehatan sakit juga ikut penyumbang kemiskinan.

Mahyeldi juga cukup heran. Banyak potensi di Bayang Utara ini, ada anggur, lengkeng dan lainnya. Dengan potensi ini seharusnya tidak ada stunting. Karena dengan konsumsi buah-buahan akan sehat.  Mahyeldi juga me­ngingatkan masyarakat, jangan konsumsi minuman berakohol. Karena Sumbar termasuk provinsi yang banyak menggunakan al­kohol dan narkoba. “Ini harus ditekan. Narkoba merusak masa depan ge­nerasi muda kita,” tegas­nya.

Mahyeldi juga mengajak masyarakat biasakan hidup sehat dengan  menjaga kebersihan lingku­ngan. Kemudian, setiap rumah harus ada jamban.  “Jangan buang air besar dan kecil di sungai lagi. Angka stunting tinggi karena banyak masyarakat buang air besar dan kecil di sungai. Karena tidak ada sarana jamban di rumah,” ujarnya. Angka stunting perlu ditekan. Kader kesehatan menurutnya, harus mengetahui ibu hamil di nagarinya. Harus menjaga kesehatan dan konsumsi makanan ibu hamil di nagarinya. Agar berdampak anak yang dilahirkan pertumbuhannya normal tidak stunting.(fan)

Exit mobile version