TANAHDATAR, METRO–Pemerintah Kabupaten Tanah Datar tetap akan memperjuangkan tenaga guru honorer untuk terus mengajar, dan mencarikan solusi untuk kesejahteraan. Hal tersebut disampaikan Bupati Eka Putra pada acara pembukaan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Untuk Peningkatan Profesional Anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di aula kampus UIN Mahmud Yunus Batusangkar, Rabu (3/8).
“Kepada guru honorer tetap mengajar, tetap fokus mendidik siswa, untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Tanah Datar akan terus memperjuangkan untuk menjadikan guru honorer menjadi P3K dan ASN. Sama – sama kita ketahui untuk saat ini kita kekurangan tenaga guru, kalau guru honorer diberhentikan tentunya proses belajar mengajar akan terpengaruh,” ungkap Bupati.
Bupati Eka Putra sampaikan, Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Karena salah satu hal yang menjadi motor penggerak dalam pembangunan bukan hanya kekayaan alam, tetapi juga kekayaan SDM yang berkualitas. Dikatakan Eka Putra, SDM merupakan modal yang sangat besar dalam pembangunan dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dijelaskan dalam misi ketiga yaitu “Meningkatkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas dan Berdaya Saing.”
Sehubungan dengan pelaksanaan workshop, Bupati juga mengapresiasi kepada PGRI Tanah Datar yang telah memikirkan kemajuan pendidikan dan profesional guru yang mampu beradaptasi dengan metode pendidikan yang terus berkembang. “Seperti Kita ketahui bersama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (KEMENDIKBURISTEK) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan kurikulum merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan,” kata Eka Putra.
Melalui worshop ini, Eka Putra berharap kepada peserta agar apa yang didapat pada pelatihan untuk dibagikan keseluruh guru yang melaksanakan kurikulum merdeka.
Sebelumnya Ketua PGRI Sumbar Narmalis sampaikan, organisasi PGRI akan selalu memperjuangkan pendidikan dalam rangka mencerdaskan generasi bangsa sesuai dengan aturan yang berlaku bersama anggota baik ASN maupun honorer. Untuk itu guru honorer patut di perjuangankan untuk diangkat menjadi ASN sekurang-kurangnya P3K.
“Kami organisasi PGRI Sumbar mendukung pemerintah daerah untuk memperjuangkan guru honorer, untuk diangkat menjadi ASN ataupun P3K yang berasal dari APBN yang akan di orasikan pada HUT PGRI tanggal 10 Desember 2022 yang di pusatkan di Kota Bukit Tinggi,” tegas Narmalis. (ant)