PADANG, METRO–Tahun 2021 ini, jumlah kunjungan ke Perpustakaan Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibandingkan tahun 2020 lalu. Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar, Wardarusmen, mengatakan, khusus tahun 2021, kunjungan ke Perpustakaan Daerah Pemprov Sumbar, pada bulan Januari mencapai 2.023 orang, Februari (2.259 orang), Maret (2.624 orang), April (1.873 orang), Mei (931 orang).
“Pada bulan Mei ini karena ada kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga pengunjung pustaka turun drastic,” ungkap Wardarusmen, kemarin.
Sementara bulan Juni jumlah pengunjung mencapai 2.333 orang, Juli (537 orang), Agustus (706 orang), September (1.783 orang), Oktober (2.017 orang) dan November (2.004 orang). “Untuk Desember 2021 lagi dihitung. Totalnya, rata-rata per hari 60-70 orang pengunjung tahun 2021. Data ini semua dihitung dari jumlah kunjungan langsung ke layanan pustaka dan hitungan melalui pustaka kelililing, serta e-book buku digitalisasi,” terang Wardarusmen.
Sementara, tahun 2020 lalu, pengunjung perpustakaan daerah menurut Wardarusmen turun drastis. Kondisi ini terjadi karena perpustakaan daerah sempat empat bulan tutup, ada kebijakan pembatasan akibat pandemi Covid-19. “Pada tahun lalu juga masyarakat takut keluar rumah, karena angka Covid-19 juga melonjak,” terangnya.
Padahal, sebelumnya tahun 2019 kunjungan ke perpustakaan daerah masih stabil di awal tahun. Namun, sejak munculnya kasus Covid-19 di pertengahan tahun hingga akhir tahun 2019, kunjungan ke perpustakaan daerah mulai turun. “Normalnya rata-rata kunjungan per hari ke perpustakaan daerah itu bisa mencapai angka 300-340 orang. Tahun 2019 turun pada pertengahan hingga akhir tahun, sejak mulai ada Covid-19,” terangnya.
Wardarusmen juga mengungkapkan, tahun 2021 pihaknya melakukan pemilahan buku-buku di perpustkaan daerah. Pemilahan dilakukan terhadap buku yang banyak dibaca dan kurang dibaca. Juga ada buku-buku lama sebelum terjadinya gempa 2009 dipilah kembali.
Hasil dari pemilahan yang dilakukan, saat ini jumlah koleksi judul buku mencapai 30 ribu di perpustkaan daerah. Sementara jumlah eksemplarnya mencapai 159 ribu. Jumlah ini menurutnya belum ideal. Karena Perpustakaan Daerah Pemprov Sumbar masuk Type A, yang koleksi ideal judul bukunya mencapai 50 ribu.
Aplikasi Sumbar Mambaco
Perpustakaan Daerah Pemprov Sumbar melaksanakan inovasi menghadapi era digital saat ini. Langkah inovasi ini diawali dengan melaksanakan survey kepuasan masyarakat dan kebutuhan bahan bacaan masyarakat.
Dari survey yang dilakukan, ternyata di era digital ini orang yang berkunjung ke pustaka banyak mahasiswa. Mereka datang berkunjung untuk mencari referensi buku dan bahan kuliah. “Kelompok yang berkunjung ke pustaka ini ternyata masih tetap membutuhkan buku cetak. Karena meski ada e-book, mereka tidak puas karena bahannya tidak lengkap. Masyarakat masih butuh refensi yang utuh dan daftar pustaka dari buku yang mereka baca,” terangnya.
Namun, meski demikian, inovasi tetap perlu dilakukan dalam memberikan pelayanan di era digital saat ini. Apalagi dengan terbatasnya aktivitas di luar rumah selama pandemi Covid-19. “Inovasi kita lakukan selama pandemi Covid-19, agar literasi tidak ingin terputus. Kita hadirkan aplikasi digital Sumbar Mambaco,” terangnya.
Aplikasi Sumbar Mambaco ini sudah dihadirkan sejak tahun 2020. Namun masih butuh penyempurnaan. Karena baru menyediakan 2.000 eksemplar buku dengan 1.507 judul. “Melalui aplikasi ini bisa juga membaca buku langsung dengan waktu maksimal tiga hari. Waktu ini sesuai dengan batas meminjam buku secara langsung ke pustaka,” terangnya.(fan)