PADANG, METRO–Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas kota Padang, BPBD Kota Padang, TNI, Polri dan warga resmi menutup proses pencarian seorang wanita yang diduga hanyut di kawasan Sungai Batang Kuranji, Koto Tuo, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
Ditutupnya proses pencarian dengan hasil nihil tersebut setelah melalui serangkaian proses dan standar operasional prosedur (SOP) yang dimulai sejak hari Minggu (19/12) hingga Selasa (21/12) sore.
“Operasi SAR kondisi membahayakan nyawa manusia satu orang diperkirakan hanyut di Sungai Batang Kuranji, Kecamatan Pauh, dinyatakan ditutup dengan hasil nihil,” ujar Kepala Basarnas Padang, Asnedi.
Dikatakan oleh Asnedi, ditutupnya proses pencarian ini sesuai SOP kerja yang ada di Basarnas. Namun pihaknya akan terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi.
“Dan apabila nantinya ditemukan tanda-tanda ataupun informasi masyarakat, akan kita lanjutkan kembali operasi SAR-nya. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban,” ungkap Asnedi.
Dijelaskan oleh Asnedi, selama proses pencarian, tim rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang melaksanakan operasi SAR dengan pola pencarian paralel swep dengan search area
“Sedangkan SRU air menyisiri aliran sungai dari titik awal dilaporkan hilang sampai kearah muara dengan jarak lebih kurang 10 Km. Namun hasilnya tetap nihil,”kata Asnedi.
Dilanjutkannya, setelah dilakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan seluruh unsur gabungan, bahwa korban sudah hilang 7 Hari yang lalu dan tidak ada saksi mata yang melihat korban saat terakhir kali.
“Dan masih simpang siurnya keterangan dari pihak keluarga korban, maka operasi SAR diusulkan untuk dihentikan dan dilanjutkan dengan pemantauan. Apabila ditemukan tanda-tanda korban, tim akan membantu evakuasi. Dengan demikian korban dinyatakan hilang dan diusulkan untuk ditutup,”pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita dilaporkan hilang di kawasan Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Kota Padang. Diduga korban yang diketahui bernama Rasidah (41) warga RT 03 RW 04, Kelurahan Kapalo Koto hilang di sungai kawasan tersebut.
Diketahui awal hilangnya korban pada Jumat (17/12) malam sekitar pukul 23.30 WIB. Setelah pihak keluarga dan warga sekitar mengupayakan usaha pencarian, namun tidak membuahkan hasil, akhirnya pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Padang untuk melakukan pencarian.
“Benar pihak kami mendapatkan laporan adanya orang hilang di sungai. Diketahui kejadian tersebut Jumat (17/12). Sementara itu, pihak kami baru mendapatkan laporan pada hari Minggu (19/12) sekitar pukul 15.00 WIB,”ujar Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD kota Padang Basril.
Dikatakan oleh Basril, pihaknya yang datang ke lokasi sekitar pukul 16.00 Wa8B langsung melakukan penyisiran di lokasi yang di duga menjadi tempat hilangnya korban tersebut.
Dikatakan oleh Basril, keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga, pada hari Jumat (17/12) sekitar pukul 23.30 WIB, korban pamit kepada anaknya yang sedang tidur untuk pamit pergi ke sungai demgan tujuan buang air.
“Namun pada pukul 01.10 WIB anak korban terbangun dan melihat orang tuanya tidak ada, sehingga anak korban berusaha untuk mencari ke sungai. Karena kondisi arus sungai yang saat itu masih besar setelah hujan seharian, dan pencarian tidak membuahkan hasil, anak korban kembali ke rumah,”sebut Basril.
Pagi hari Sabtu (18/12) anak korban memberitahukan kepada warga sekitar untuk melakukan pencarian, namun tetap tidak membuahkan hasil hingga Minggu (19/12) siang sehingga melaporkan peristiwa tersebut ke pihak BPBD kota Padang.
“Anggota TRC PB BPBD Kota Padang dibawah Komando Kabid Kedaruratan dan Logistik, bersama Basarnas dan masyarakat melakukan pencarian dengan cara penyisiran di sungai. Namun hingga kini, korban pada saat sekarang belum di temukan, oleh petugas,”pungkas Basril. (rom)