PADANG, METRO – Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit meminta Badan Penelitian dan Pengambangan (Balitbang) Sumbar agar mendaftarkan inovasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang dihasilkan masyarakat, supaya inovasi itu tak dicuri oleh orang lain. “Kita sangat mengapresiasi para inovator pemenang lomba Iptek ini. Karya mereka harus dilindungi. Saya minta Balitbang Sumbar membantu mendaftarkan untuk mendapat HKI (Hak Kekayaan Intelektual),” ungkap Nasrul Abit usai menyerahkan penghargaan pada pemenang lomba karya inovasi Iptek Sumbar 2018, Senin (5/11).
Nasrul Abit juga meminta, Balitbang membantu penyempurnaan inovasi yang telah diaplikasikan agar tidak berakhir di gudang. Begitupula untuk pemasarannya, sehingga inovasi yang dihasilkan bisa diketahui banyak orang.“Kalau bisa inovasi yang telah dilahirkan diproduksi secara massal. Tentu itu perlu penyempurnaan. Jika sudah menjadi produk yang layak dilempar ke pasar, harus dibantu pula pemasarannya,” ujar wagub.
Nasrul Abit berharap, Balitbang Sumbar terus mencari dan mewadahi innovator-inovator di Sumbar yang selalu aktif melahirkan inovasi tepat guna. “Seperti juara inovasi tepat guna ini. Alat pemipil jagung. Dibikin hanya dengan anggaran Rp20 juta, bayangkan kalau produk pabrikan ratusan juta harganya. Ini bisa memipil 1 ton dalam 1 jam. Jagung yang dipipil tak perlu dikupas dulu kulitnya. Ini layak dikembangkan,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balitbang Sumbar, Reti Wafda mengatakan, bantuan pengurusan HKI diberikan bagi inovasi yang masuk dalam tahap final lomba Iptek Sumbar. Reti menjelaskan, anggaran untuk pendaftaran HKI telah disediakan Balitbang. “Anggaran kami sediakan. Sejauh ini sudah ada 3 inovasi yang sudah didaftarkan mendapat HKI,” ungkap Reti.
Sementara untuk penyempurnaan dan pengembangan inovasi, jelas Reti, Balitbang akan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki ruang inkubasi untuk perbaikan. Kemudian ketika inovasi telah masak dalam bentuk produk, akan didorong pula mendapat bantuan melalui Pusat Penilitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek).
“Kami akan kerjasama dengan Puspitek. Supaya mendapat pembinaan tentang pendirian perusahaan dan pemasaran terhadap produk inovasi yang dilahirkan. Puspitek menyediakan anggaran untuk satu inovasi sebesar Rp300 juta. Tentu tidak semua inovasi yang ada kita usulkan. Dari 12 yang masuk final ini kita pilih satu,” pungkasnya.
Sementara, lomba karya inovasi Iptek Sumbar 2018 dilaksanakan sejak April lalu. Terdapat 58 karya didaftarkan ikut serta. Dari penilaian seleksi diambil 24 karya yang dibagi dalam dua kategori. Rinciannya, 12 karya dalam kategori teknologi tepat guna, dan 12 karya menengah. Kemudian juri menilai dengan seksama, inovasi yang layak mendapat peringkat pertama, kedua, dan tiga, yang diumumkan Senin 5 November 2018. (mil)