Perkembangan Yayasan Ababil Nagari Lunto

Awalnya Menumpang, sekarang Miliki Gedung sendiri
SAWAHLUNTO, METRO – Bermodalkan niat ikhlas dan keyakinan akan pertolongan dari Allah SWT, perjalanan Pesantren Yayasan Ababil Kenagarian Lunto perlahan semakin menanjak. Dari yang dulu hanya menumpang di kelas milik sebuah SD negeri, sampai sekarang sudah mempunyai gedung dan kelas sendiri.
Kini, jenjang pendidikan yang dicakup oleh Yayasan Ababil tersebut yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudhatul Anfal (RA)/Taman Kanak-Kanak(TK), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) serta Madrasah Aliyah (MA). “Alhamdulillah, perlahan perkembangannya nampak semakin baik. Ini tidak terlepas juga dari sumbangan para donatur,” sebut Ketua Yayasan Ababil Kenagarian Lunto, Alamsyah.
Diceritakan Alamsyah, berdirinya Yayasan Ababil Kenagarian Lunto ini bermula pada 2000 silam. Masa itu, pendaftar pertama cukup banyak yaitu sebanyak 45 orang.  “Karena waktu itu bangunan kita belum siap, jadi terpaksalah menumpang dahulu pada sebuah SD negeri di Lunto ini,” tutur Alamsyah.
Waktu berjalan terang Alamsyah, mulai banyak donatur serta ada bantuan dari Pemko. Sampai akhirnya bangunan kantor dan kelas mulai rampung satu per satu. Sehingga proses belajar mengajar pun mulai bisa dilaksanakan di gedung sendiri. “Untuk guru, sekarang kami punya 26 orang guru, yang Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru 6 orang, sementara sisanya honorer,” ujar Alamsyah.
Terkait guru-guru ini, Alamsyah menceritakan bahwa untuk menggaji para guru honorer, yayasan membayarnya dengan uang sumbangan para donatur. “Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada, namun itu untuk operasional belajar-mengajar saja. Untuk menggaji honorer, kami lakukan dengan mengambil uang dari sumbangan para donatur,” sebut bapak 5 anak itu.
Donatur-donatur Yayasan Ababil Lunto ini tersebar tidak hanya di Sawahlunto, juga ada di Solok dan di Padang. “Untuk dari rantau, juga ada donatur dari Jakarta dan Bandung. Bulan depan, rencananya juga akan ada donatur dari Batam,” kata Alamsyah.
Donasi yang didapat dari para donatur tersebut, diungkapkan Alamsyah rata-rata mencapai Rp10 juta per bulannya. “Alhamdulillah, rata-rata setiap bulan dari donasi ada kita mendapatkan kurang lebih Rp10 juta. Inilah yang sangat membantu sekali dalam melancarkan perjalanan pendidikan di Yayasan Ababil ini,” kata Alamsyah.
Diceritakan Alamsyah juga, untuk Madrasah Aliyah (MA) Ababil tersebut, juga memiliki asrama. Dimana sekarang ada 13 santri yang menghuni asrama itu. Sementara, prestasi-prestasi siswa di Ababil sendiri juga terbilang sangat mengagumkan. Terkini, ada 7 alumni yang menjadi mahasiswa undangan di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Sumbar.
Dengan sejumlah keistimewaan itu, Yayasan Pondok Pesantren Ababil Kenagarian Lunto tersebut mendapat kepercayaan Kementerian Agama (Kemenag) Sawahlunto menjadi tuan rumah upacara Hari Santri Nasional Tahun 2018, Senin (22/10). Wakil Wali Kota, Zohirin Sayuti menjadi inspektur upacara di halaman Pesantren Ababil tersebut. (zek)

Exit mobile version