SAWAHLUNTO, METRO – Data Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Sawahlunto menyebutkan bahwa ada sebanyak 1.582 masyarakat fakir miskin yang ada di Kota Sawahlunto. Fakir miskin ini tersebar di empat kecamatan yang ada di kota ini.
Kabid Sosial Dinsos PMD Sawahlunto, Nurhasnah mengatakan, di Kecamatan Silungkang tercatat sebanyak 449 fakir miskin, di Kecamatan Lembah Segar terdapat 284 fakir miskin. Kemudian, Kecamatan Barangin tercatat 558 fakir miskin serta di Kecamatan Talawi tercatat 291 fakir miskin.
“Semua data ini berasal dari petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang turun ke lapangan mendata,” sebut Nurhasnah.
Nurhasnah menambahkan, selain fakir miskin, juga ditemukan rumah yang tidak layak huni (RTLH). Setidaknya untuk tahun 2018 ini sebut Nurhasnah tercatat 315 RTLH. “Di Kecamatan Silungkang ada sekitar 75 RTLH, di Kecamatan Lembah Segar terdata sebanyak 87 RTLH, Kecamatan Barangin tercatat sebanyak 99 RTLH, sedangkan di Kecamatan Talawi tercatat sebanyak 54 RTLH,” jelas Nurhasnah.
Sementara itu, untuk penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) saat ini ujar Nurhasnah, terdata sebanyak 972 Kepala Keluarga (KK). Dan untuk penerima beras sejahtera (Rastra) sebanyak 1.003 KK. Namun terang Nurhasnah, yang menjadi persoalan di lapangan yaitu data. Ada banyak laporan mengatakan jika banyak yang tidak tepat sasaran. Sebenarnya, data itu telah diverifikasi oleh pusat.
“Kita hanya mengusulkan dari bawah, semua usulan itu tentu saja tidak akan semua yang akan dikabulkan. Akan tetapi, kita selalu melakukan validasi setiap tahunnya, karena data harus terus diupdet. Kadang ada penerima yang sudah meninggal dan kadang ada yang sudah pindah. Tapi tetap saja yang memfinalkan usulan dari pusat,” jelas Nurhasnah.
Untuk tahun ini sebutnya, ada beberapa yang mononjol dari Rekap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Sawahlunto. Diantaranya, selain fakir miskin dan RTLH juga banyaknya penyandang disabilitas/cacat yang berjumlah sebanyak 472 orang.
Kemudian, orang lanjut usia yang terlantar mencapai 769 jiwa. Ada juga balita terlantar sebanyak 20 orang dan anak terlantar sebanyak 53 orang. Sedangkan untuk anak berkebutuhan khusus tercatat sebanyak 188 orang. “Semua itu terdapat di empat kecamatan kita yang ada di Sawahlunto. Untuk saat ini kita telah berusaha membantu sesuai dengan program-program yang ada,” tukasnya. (zek)