SAWAHLUNTO, METRO – Ribuan penonton dari dalam maupun luar Kota Sawahlunto penuhi iven Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2018 di Lapangan Segitiga (Lapseg) Kota Sawahlunto, Jumat dan Sabtu (19-20/10).
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengungkapkan, pelaksanaan SIMFes sembilan kali berturut ini merupakan wujud dari promosi pariwisata kota. Sebab Sawahlunto telah berkomitmen dalam menjadikan kota bekas tambang ini menjadi Kota Wisata.
“SIMFes ini merupakan salah satu langkah kita dalam terus memperkenalkan Sawahlunto ke negeri luar. Untuk semua yang hadir jangan lupa memberitakan Sawahlunto pada orang terdekatnya,” ujar Deri saat pembukaan SIMFes.
Ke depannya, Deri mengharapkan adanya perubahan yang mendukung daya tarik wisatawan ke Sawahlunto. Diantaranya dengan adanya city tour untuk wisatawan “Jadi kita nanti juga akan ada pelayanan wisatawan untuk berkeliling di Sawahlunto. Melihat betapa indah dan bersejarahnya kota ini,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Efriyanto mengatakan, SIMFes yang telah digelar sejak 2010 ini telah masuk dalam top 100 wonderful iven nasional. “SIMFes telah masuk dalam 100 wonderful Indonesia nasional. Di Sumbar cuma ada tiga yakni Tour de Singkarak, Festival Pagaruyung dan SIMFes,” katanya.
Efriyanto melanjutkan, SIMFes bukan hanya pergelaran musik-musik biasa. Akan tetapi pergelaran musik yang istimewa, spektakuler yang tiada duanya di Sumatera Barat. “Kami yakin akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. SIMFes bukan hanya pertunjukan musik di malam hari, tapi juga memberi warna lain ke masyarakat. Kegiatan ini diadakan dibarengi kegiatan lain seperti talkshow, workshop UMKM, dan memperkenalkan Sawahlunto sebagai destinasi wisata ke wisatawan,” jelasnya.
Ketua DPRD Sawahlunto, Adi Ikhtibar mengungkapkan, jika pihaknya sangat mendukung pelaksanaan SIMFes tersebut. “Kami rasa iven ini sangat bagus sekali, antusias masyarakat yang kita lihat seperti malam ini sangat tinggi, dan kegiatan ini sangat baik sekali. Apalagi iven ini hanya satu-satunya di Sumbar dan dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk Sawahlunto,” jelasnya.
Disamping itu Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti mengatakan, Sawahlunto sejauh ini mampu bertransformasi menuju world herittage dan menentapkan bahasa tangsi sebagai warisan dunia tidak benda. “Dengan adanya iven seperti ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Sawahlunto, apalagi iven ini berkelas internasional. Ini mampu menjadi investasi di bidang pariwisata dengan memanfaatkan dan membuka informasi,” ujarnya.
Raseno Arya dari Kementrian Pariwisata yang hadir malam itu juga mengungkapkan, pelaksanaan iven SIMFes yang saat ini sudah berjalan hampir sepuluh tahun tidak terlepas dari sepak terjang mantan Wali Kota Sawahlunto 2003-2013, almarhum Amran Nur.
“Jadi almarhum itu idenya luar biasa, semua yang bisa dijual, dia jual untuk kemajuan pariwisata Sawahlunto. Dia mengungkapkan kepada saya, agar dapat membantu kampung halamannya. Saat itu orang masih takut ke Sawahlunto karena saat itu masih terkenal dengan tambangnya,” tukas Raseno Arya. (zek)