PADANG, METRO–Gigihnya perjuangan Ketua Koperbam Telukbayur Bayur, Cahndra saat rapat Induk Koperasi (Inkop) Indonesia minggu lalu di Makasar salahsatu topiknya adalah membicarakan rencana program pendidikan dan latihan (Diklat) Port Basic Safety and Security Training atau PBSST, tentang uang diklat semula Rp2,5 juta kini sudah mencair.
Chandra yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Inkop Indonesia Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Koordinator SDM Wilayah Sumatera itu akhirnya meluluhkan hasil rapat. Alhasil, semula uang diklat dibebankan sebanyak Rp2,5 juta kepada masing masing KRK, kini menjadi Rp1.250.000. Itupun disubsidi sebanyak Rp750 ribu nantinya oleh oraganisasi.
“Artinya para KRK yang wajib ikut nantinya hanya membayar Rp500 ribu,” ujar Ketua Koperbam Telukbayur Chandra, didampingi Sekretaris Nursal Uce, M, SH, Bendahara Usman Z, Ketua BP Paiman dan Samuri saat rapat singkat mematuhi prokes Covid-19 kemarin.
Dikatakan Chandra, untuk tahap pertama ini menurut pantia dari Jakarta dan Makasar sebanyak 50 orang saja. Dan itu diwajibkan kepada KRK yang sudah memiliki kredibilitas. Program ini merupakan program nasional yang sudah dilaksanakan di lima propinsi. Sesuai dengan surat dari Kementerian Perhu-bu-ngan cq Direktorat Jen-deral Perhubungan Laut No: KP402/10/20/BW/2021 tentang sertifikasi profesi bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) diharuskan mengikuti kegiatan ter-sebut dengan tujuan untuk meningkatkan skill (ke-ahlian) dan kompetensi para pekerja lepas atau Te-na-ga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang merupakan salah satu unsur SDM pe-nun-jang operasional pela-buhan.
“Kami berharap kegia-tan ini bisa memberikan dampak positif bagi para pelaku TKBM serta menjadi Pilot Project untuk daerah lainnya. Semoga ini dapat dilaksanakan secara ber-kelanjutan. Sebagaimana kita ketahui TKBM atau pekerja yang bekerja di lingkungan pelabuhan sa-ngat memerlukan pelati-han dan pemahaman ten-tang pentingnya kesela-matan dan keamanan gu-na mendukung kelancaran kegiatan serta peningkatan keselamatan para pekerja di pelabuhan,” jelasnya.
Dikatakan Chandram, mereka yang nantinya dinyatakan lulus akan mendapatkan dua sertifikat, yakni sertifikat sertifikasi dan sertifikat BNPB berli-sensi Badan Nasional Ser-tifikasi Profesi atau BNSP.
Sedangkan untuk ang-gota Koperbam Teluk-ba-yur program pemerintah ini wajib didukung dan harus dilalui setiap ang-gota TKBM yang ada di Indonesia. Ini mutlak dan harus dikuti para KRK. “Jika tidak maka KRK akan dipecat soalnya KRK lah ujung tombak organisasi di lapa-ngan,” tegas Chandra.
Diharapkan sebut Chandra, setelah mengikuti diklat ini, para peserta dapat me-ning-katkan sikap, penge-tahuan akan pentingnya keamanan dan kesela-ma-tan kerja di pelabuhan ser-ta keterampilan dalam be-ker-ja. “Dan juga me-ning-katkan profesionalisme,” tambah Chandra.
Ada lagi yang krusial yakin sekitar September tahun 2021 ini, jumlah KRK yang dulinya berjumlah 62 dengan masing masing anggota 8 hingga 9 orang ini bakal ditertibkan. Dengan cara melakukan pemangkasan KRK atau diciutkan sebanyak 10 orang. KRK yang nantinya terpilih sebanyak 50 orang nantinya itu merupakan penerus organisasi. “”Mereka ini nantinya menjadi orang pilihan Koperbam Telukbayur yang memiliki skil. Jangan asal ngomong, skil tak punya, sama saja boong,” ujar Chandra.
Selain memiliki KRK yang memiliki SDM tangguh nantinya, pemangkasan KRK ini juga akan berdampak banyak terhadap organisasi Koperbam. Kurangnya jumlah KRK akan memperlancar perputaran barang bongkar muat, meningkatkan kesejahteraan, memiliki rasa tanggungjawab tinggi terhadap pekerjaan dan lebih menghemat waktu.
Jadi untuk itu betapa pentingnya program Diklat ini untuk para KRK. Makanya mereka harus mempersiapkan diri dengan baik. Kita tak mau disebutkan abal abal oleh pihak lain. Saya bertanggungjawab secara nasional tentang SDM para pekerka TKBM di Indonesia ini. Bayangkan jumlah TKBM di Indonesia sudah ratusan lebih,” papar Chandra, Wakil Ketua Inkop Bidang SDM ini. (ped)