PADANG, METRO–Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) melepas keberangkatan 10 orang tenaga kerja migran asal Sumbar untuk bekerja di Negara Jepang, Jumat (13/8) di Istana Gubernur. Mereka yang diberangkatkan melalui program G to G Indonesia dengan Jepang, yang dilaksanakan oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, keberangkatan tenaga kerja migran ini, merupakan yang pertama kali dilaksanakan di masa pandemi Covid-19. “Tahun ini jumlahnya meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Di mana sebelumnya, setiap tahun ada dua, lima orang yang berangkat. Sekarang ada 12 orang. Mereka yang diberangkatkan setelah melalui pelatihan. Tahun ini kita latih, tahun depan kita berangkatkan,” ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, Pemprov Sumbar mendorong terus pengiriman tenaga kerja migran asal Sumbar ke luar negeri. Karena yang diberangkatkan yang telah terampil dan dilindungi oleh BP2MI. “Sampai di sana (Jepang) ada pengawasan dan kontrol. Sumbar juga ada perwakilan di negara asing, ada Minang Diaspora. Jadi bagian, masukan dan komunikasi dengan mereka. Sehingga mereka yang berangkat merasa terayomi oleh Perantau Minang di luar negeri,’ ungkapnya.
Mahyeldi juga mengucapkan terimakasih kepada BP2MI dan Balai Latihan Kerja (BLK) Padang yang telah melatih selama tiga bulan. “Mudah-mudahan tahun depan lebih banyak diberangkatkan. Kita persiapkan dari sekarang dan kita serap informasi BP2MI untuk langkah berikutnya,” harapnya.
Kepala BP2MI, Bayu Aryadhi mengatakan, tenaga kerja dari Sumbar ini diberangkatan ke Jepang melalui program BP2MI kerjasama dengan BLK Padang. Jumlah tenaga kerja migran yang diberangkatkan ke Jepang sebanyak 12 orang. Di mana yang dilepas sekarang sebanyak 10 orang. Satu orang di Jakarta dan satu orang lagi kurang sehat.
Bayu berharap, setelah sampai di Jepang, tidak boleh lupa dengan nilai nilai budaya Minang. “BP2MI berharap adik-adik memberikan kebanggaan bagi Ranah Minang dan Indonesia. Dengan berpisah selama dua tahun. Semoga selamat di sana dan jadi motivasi bagi teman-teman mereka yang satu angkatan,” harapnya.
Direktur Intala Kementerian Tenaga Kerja (Kemennaker) RI, Syamsi Hari berharap, dalam program menciptakan tenaga kerja yang terampil dan lapangan kerja bagi masyarakat, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak. Hari juga meminta tenaga kerja yang berangkat hari ini ketika sampai di Jepang, agar dapat menyampaikan ke teman teman di Indonesia melalui media sosial (medsos). Terutama informasi terkait manfaat dari program pengiriman tenaga kerja migran ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumbar, Nasrizal mengatakan, keberangkatan tenaga kerja migran Sumbar ke Jepang ini juga melibatkan Poltekes, BPJS Ketenagakerjaan, Dinas Pariwisata Sumbar dan Kementerian Agama RI (Kemenag) serta Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM). “Hadirkan Kanwil Kemenag, karena harus ada penguatan jaminan di Jepang agar ibadah dapat dilaksanakan. Hadirkan Dinas Pariwisata, agar yang berangkat dapat berperan sebagai duta pariwisata. Selain itu, hadirkan LKAAM hadir kita pusakokan ramai-ramai supaya keberangkatan menjadi pembuka penghela keberangkatan selanjutnya,” harapnya.
Nasrizal menambahkan, setelah keberangkatan pertama di masa pandemi hari ini, ke depan juga akan berlanjut untuk keberangkatan berikutnya. Karena saat ini menurut Nasrizal, ada persiapan magang dan bekerja ke Jepang dan Korea Selatan. “Juga ada pengiriman tenaga kerja ke Malaysia. Namun, karena terhambat aturan pandemi Covid-19, jadi belum bisa berangkatkan,” ujarnya.(fan)