Pemandian Lubuak Hijau Ramai Dikunjungi

Pemandian Lubuak Hijau Ramai Dikunjungi

PADANGPARIAMAN, METRO
Kabag Humas Pemko Pariaman Anton Wira Tanjung menyatakan pemandian Lubuk Hijau potensi wisata yang memiliki ciri khas tersendiri “Sungai Geringging salah satu kecamatan di Kabuaten Padangpariaman yang terletak pada kordinat 0.33’00 lintang selatan dan 100.07’00 bujur timur,” kata Anton Wira Tanjung, kemarin.

Katanya, tinggi Kecamatan Sngai Geringging 25-1000 meter diatas permukaan laut. Luas kecamatan ini 99,35 kilometer persegi. Banyak wisata yang ada di Sungai Geringing salah satunya wisata pemandian lubuak hijau, pemandian ini dialiri oleh sungai yang membentang hingga ke Kecamatan Sungai Limau.

Sebenarnya lubuak hijau telah dipakai puluhan tahun oleh warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari namun warga sekitar tidak mempopulerkan pada kalayak ramai.

Terletak di Palak Tabu Korong Kampuang Kaciak, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu Kecamatan Sungai Geringging, sebelum populer warga sekitar menamakannya sebagai Lubuak Payuak (periuk) karena ada disatu titik pemandian lubuak itu dahulunya memiliki pusaran air yang bisa memutar siapa yang mandi disana.

“Dua tahun belakangan ini lubuak payuak ramai dikunjungi oleh warga lokal maupun warga yang datang dari luar kecamatan itu sendiri setiap harinya ada puluhan hingga ratusan pengunjung yang datang kesana, karena airnya berwarna kehijauan maka pengunjunglah yang memberi nama Lubuak Hijau,” kata Anton didampingi Ketua Pemuda di Korong Kampuang Kaciak Gindo.

Untuk akses ke Lubuak Hijau katanya, dari rumah warga terdekat mesti jalan kaki puluhan meter menyusuri air sungai yang sangat jernih terletak di korong padek nagari sungai sirah kuranji hulu Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padangpariaman.

Bagi pengunjung yang menggunakan sepeda motor yang ingin ke lubuak hijau disana ada parkiran yang dijaga oleh pemuda setempat dengan tarif suka rela dimana uang yang didapat juga nanti akan digunakan untuk menjaga kelestarian tempat tersebut.

Bagi pengunjung juga bisa membeli makanan atau minuman di warung-warung warga disekitar lokasi sehingga menjadi pendapatan tambahan untuk mereka, disana ada warga yang menjual minuman berbagai cemilan gorengan seperti goreng pisang goreng bakwan yang harganya hanya Rp1.000, ada tea hangat maupun kopi hangat yang harganya juga relatif murah Rp3.000 segelasnya.

“Masyarakat sekitar pemandian lubuk hijau merespon baik jika pemandian ini dijadikan sebagai salah satu desinasi wisata dan masyarakat juga mendukung penuh jika rencana untuk pembuatan akses jalan direalisasikan dengan tujuan agar mempermudah pengunjung untuk langsung samapai ditempat pemandian sehingga pengunjung tersebut tidak perlu untuk menyisir sungai lagi sehingga pemandian ini jadi ramai dikunjungi tentunya ini juga akan berpengaruh pada masyarakat yang berjualan disekitar pemandian ini,” terang Walinagari setempat Mayuni Dt. Kamulie

Kemudian Faisal Tanjung selaku pemuda setempat yang juga ikut berkontribusi besar dalam mempromosikan dan membenahi juga berkeinginan agar pemandian ini dikenal dan diketahui oleh masayarakat mngatakan sebelumnya kami sudah merencanakan akan dibntuknya pokaris untuk mengelola pemandian ini, namun karena adanya pandemi Covid-19 ini renana tersebut terhenti untuk sementar waktu dan akan direncanakan kembali setelah situasi dapat dibilang normal.

“Sebelumnya kami telah berencana untuk membentuk pokdarwis dalam mengelola pemadian ini, namun semuanya terhalang karena adanya pandemi in. Kami juga terpaksa menutup sementara pemandian ini karena ini juga wujud dukungan kami kepada pemerintah dalam rangka memutus rantai perkembangan covid-19 di Kabuaten Padang Pariaman, karena pengunjung yang pernah datang kesini tida hanya dari dalam daerah bahkan juga luar daerah seperti pengunjung yang berasal dari Bukittingi sehingga untuk semntara waktu terpaksa pemandian ini ditutup terlbih dahulu,” terangnya (efa)

Exit mobile version