PADANG, METRO
Staf Ahli Menteri Perhubungan (Menhub), Bidang Hukum dan Reformasi Birokrasi, Umar Aris, mengingatkan pemerintah daerah dan stakeholder di Provinsi Sumbar, agar jangan sampai Terminal Type A Anak Air yang dibangun sangat megah oleh pemerintah ini, hanya menjadi hiasan di tengah kota saja. “Regulator dari Kementerian Perhubungan mengharapkan, kepada pemerintah daerah stakeholder. Baik itu pemilik mobil angkutan, jangan sampai terminal yang sebesar ini dibangun pemerintah hanya jadi hiasan yang disia-siakan saja nanti. Tapi harus dioptimalkan dan dimanfaatkan,” ujar Umar Aris, saat mengunjungi Terminal Type A Anak Air, Sabtu (12/9).
“Dalam kunjungannya tersebut, Umar Aris cukup mengapresiasi progres pembangunan terminal tersebut. “Insya Allah akan ada satu terminal yang konsepnya cukup bagus. Doakan cepat selesai sebaik-baiknya, dengan kulitas yang sesuai dengan yang direncanakan,” harapnya.
Umar Aris juga menambahkan, dari hasil kunjungannya hari itu, dirinya akan bicarakan dengan Kepala BPTD Wilayah II Provinsi Sumbar dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumbar dan kabupaten kota. Termasuk juga ke pemerintah pusat, untuk mengkondisikan terminal ini, agar menjadi terminal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Baik dibutuhkan oleh PO Angkutan Umum maupun oleh penumpang. “Kami akan bekerjakeras agar terminal ini benar-benar ada manfaatnya untuk angkutan dan penumpang,” ujarnya.
Yang paling penting dengan keberadaan terminal ini, pemerintah selaku regulator dapat memastikan bus-bus yang akan berangkat dari terminal ini terjamin laik jalannya. Selain itu, terminal ini harus memiliki multiplier effect bagi penumpang dan masyarakat, dengan hadirnya produk UMKM yang dapat menambah penghasilan masyarakat. “Dengan adanya tempat bagi UMKM, maka akan ada produk kerajinan tangan, oleh-oleh dan terminal ini bisa juga tempat santai menikmati minum kopi. Di sini dampak multiplier effect-nya. Pemerintah daerah kita himbau untuk dapat mengoptimalkan terminal ini. Ini akan kita laporkan ke Pak Dirjend nanti. Kita syukuri hadirnya terminal ini,” ujar Umar Aris.
Umar Aris juga memandang, perlu adanya skenario yang matang untuk akses jalan dan angkutan penunjang ke dalam terminal ini. Mengingat terminal ini berada di tengah-tengah dua jalur utama di Kota Padang. “Skenario perlu dipikirkan terkait akses keluar jalan dan angkutan penunjang. Sudah ada konsepnya. Salah-satunya koneksi dengan angkutan Trans Padang dan akses kereta api. Dua angkutan penunjang ini dioptimalkan sebagai angkutan feeder nantinya,” ujarnya.
Selain itu, Umar Aris juga mengingatkan, perlu disiapkan langkah-langkah managerial dan koordinasi dilakukan BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar dengan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang. “Jangan sampai kita saja dari pemerintah yang berlari besar. Kita buat grand skenario dan perlu disiapkan roadmap-nya,” tegasnya.
Dalam progresnya, pelaksanaan pembangunan Terminal Type A Anak Air, Kota Padang hingga September 2020 ini sudah mencapai 60 persen. BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar menargetkan pembangunan terminal termegah di Provinsi Sumbar tersebut, selesai akhir Desember 2020 ini.
“Progres sekarang sekitar 60 persen. Kalau cuaca mendukung dan meski dalam suasana pandemi Covid-19, pembangunan tetap berjalan dan bisa sesuai target capai 90 hingga 100 persen hingga Desember 2020,” ujar Kepala BPTD Wilayah III Provinsi Sumbar, Deny Kusdyana.“
Deny menambahkan, terminal ini ditargetkan dapat mulai operasi tahun 2021. “Intinya didorong di awal tahun. Fasilitas lain meubilier disiapkan. Termasuk ticketing. Semua disiapkan berkesinambungan. Arahannya, setelah selesai ini langsung masuk. Kita ingin hindari kesembrawutan,” harapnya.
Sementara, Site Manager Pembangunan Terminal Type A Anak Air, Timbul Manalu optimis dapat menyelesaikan pembangunan terminal ini sesuai rencana, yakni hingga Desember 2020. “Progresnya sedang berjalan hingga 60 persen sekarang, Memang ada kendala cuaca yang sedikit dalam pembangunannya. Namun, kita optimis semuanya dapat berjalan sesuai rencana,” ujarnya. (fan)