PDGPARIAMAN, METRO
Wali Nagari Paritmalintang Kecamatan Enam Lingkung, tetap menjaga tradisi di tengah geliat pembangunan ibu kota Kabupaten Padangpriaman. Dalam memajukan daerah diperlukan kerja sama antara seluruh lapisan masyarakat baik itu dari pemerintahnya maupun dari masyarakat.
“Kemajuan daerah tergantung kepada kekompakan seluruh unsur yang ada di dalam daerah tersebut. Kekompakan serta satu tujuan bersama merupakan kunci sukses dalam membangun sebuah daerah,” kata Wali Nagari Paritmalintang H Syamsuardi, kemarin.
Hal ini juga dilakukan di Nagari Parit Malintang. Kesepahaman dan persamaan tujuan antara pemerintahan nagari serta seluruh masyarakat membuat Nagari Parit Malintang dikenal sebagai nagari yang aktif serta selalu kompak. Hubungan silaturahmi selalu dibina baik oleh seluruh masyarakat nagari baik itu yang berada di ranah maupun di rantau.
“Setiap informasi yang ada di ranah akan selalu diberitahukan kepada seluruh masyarakat baik itu di ranah maupun di rantau, masyarakat Nagari Parit Malintang yang berada di rantau telah membentuk sebuah perastuan yang diberi nama Ikatan Keluarga Parma dimana persatuan ini telah berada diseluruh daerah rantau, dimana masing-masingnya telah memiliki DPD seperti di Bantean dan Jakarta,” ujarnya.
Tahun ini merupakan akhir kepemimpinan wali nagari Syamsuardi dan pada akhir pimpinan ini direncakan akan membuat Ranjangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang sesuai dengan apa yang diminta oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang nantinya akan diberikan kepada Wali Nagari yang baru.
Diketahui pada saat ini yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat ialah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) karena ketika telah memiliki infrastruktur namun tidak didukung dengan SDM yang memadai maka hal tersebut akan menjadi sia-sia.
“Pengembangan SDM ini juga diperlukan dukungan dari para dunsanak yang ada di rantau sehingganya kami terus berupaya agar komunikasi dan informasi antara ranah dan rantau terjalin dengan baik. Hal ini dilakukan agar para perantau mengetahui informasi serta keadaan yang ada di Nagari Paritmalintang,” terangnya.
Para perantau sangat merespon penawaran rekomendasi untuk pengembangan SDM di Nagari Paritmalintang hal ini dapat dibuktikan dengan saat Pemerintah Nagari bekerjasama dengan Karang Taruna dalam acara Festival Gasing yang diadakan pada tahun 2019 lalu.
Syamsuardi juga menekankan bahwasanya Nagari parit malintang adalah ibukota kabupaten Padang Pariaman, banyak geliat pembangunan disini tentunya banyak pendatang yang masuk ke nagari kami sehingga kita tetap membumi dengan menjaga tradisi dan budaya yang telah lestari ditengah geliat pembangunan ibukota kabupaten Padangpariaman.
“Saat ini salah satu warga kami di Korong Padang Baru yakninya Jhonnedi berprestasi dimana ia menjadi pemenang lomba Juara Harapan I pada kategori Lomba desain motif batik minang dengan nama motif Salingka Piaman. Namun, mendapat kendala dalam pemasaran batik yang diproduksinya pada saat ini,” ungkapnya
Selain melestarikan permainan anak nagari Kelompok Pemuda Produktif tersebut berupaya agar anak nagari tidak hanya gila main gadget namun juga dapat melestarikan budaya dan sekaligus bernilai ekonomi serta pemanfaatan sumber daya alam.
Selain melestarikan permainan anak nagari, Nagari Parit Malintang juga telah memiliki sangar seni dengan nama Talang Parintang yang dibentuk pada akhir 2019 dimana sanggar ini bergerak dalam kegiatan pembinaan musik, randai serta kegiatan seni lainnya. Kelompok sanggar ini juga telah mengikuti seleksi randai pada tingkat Provinsi Sumatra Barat. Saat ini sanggar ini juga sering dipakai oleh warga sekitar pada kegiatan baralek.
Nagari Parit Malintang juga memiliki BUMNag yang saat ini bergerak pada pengembangan minyak atsiri dimana lebih kepada penyediaan bibit serai wangi dimana BUMNag Parma memiliki lahan selaus 12 hektar untuk pengembangan serai wangi dan penyulingannya di Pakandangan.
“Salah satu kegiatan di BUMNag Parma yakninya pengembangan serai wangi untuk dijadikan minyak atsiri yang telah berjalan selama dua tahun, dimana 3 hektar serai wangi saja dapat menghasilkan 3-3,5 ton setiap penyulingan per tiga bulan, hal ini tergantung pada kegembunran tanah yang digunakan untuk penanaman serai wangi,” ujarnya. (efa)