Isra Mikraj, Perjalanan Nabi Tembus Langit Ketujuh

SAMBUTAN— Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin sampaikan sambutan.

PARIAMAN, METRO–Wakil Wali Kota Pariaman Mardison Mahyuddin menyatakan tablig  akbar tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati hari besar Islam Isra dan Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW 1443 H”.

“Isra Mi’raj bukan hanya sekedar kegiatan untuk mencari uang dan mendengarkan ceramah saja, tapi lebih daripada itu agar kita bisa mengkoreksi diri kita bersama, untuk menambah keimanan diri kita masing-masing, karena Isra Mi’raj tersebut adalah kisah Perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem Palestina, untuk menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha,” kata Wakil Walikota Pariaman Mardison Mahyuddin, kemarin.

Mardison Mahyuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pariaman menyatakan, perjalanan yang menembus langit ketujuh itu hanya tercapai satu malam atas perintah Allah SWT.

Katanya, di sanalah Nabi Muhammad SAW mene­rima perintah dari Allah SWT, berupa perintah melak­sanakan kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam. Hal itu disampaikan oleh Mardison Mah­yuddin saat memberikan sambutan diacara tersebut.

“Untuk itu, mari kita ramaikan dan makmurkan masjid-masjid dan mushalla-mushalla yang ada di Kota Pariaman ini, karena masjid-masjid dan mushalla-mushalla itu adalah rumah Allah SWT, tempat untuk kita melaksanakan sholat dan ibadah keagamaan lainnya. Jadikan sholat sebagai sarana untuk me­wujudkan sifat tawadhu kita, disiplin dan jujur dalam bermasyarakat,” terang Mardison Mahyuddin.

Beliau mengajak semua undangan yang hadir diacara Tablig Akbar tersebut untuk bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, agar kita bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada-Nya.

“Selain itu sebagai umat muslim kita harus mem­punyai sifat ramah dan santun, apalagi kita akan segera memasuki Bulan Suci Ramadhan 1443 H,” ujarnya.

“Saya berharap kegiatan seperti ini dapat mem­pertebal keimanan, dan ketakwaan umat islam dan mempererat tali silaturahmi  antar sesama manusia, dan juga bisa dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki kehidupan kita, menomor satukan nilai-nilai ibadah dan agama agar hakikat kita sebagai umat islam menjadi lebih baik lagi,” tegas Mardison Mahyuddin mengakhiri. (efa)

Exit mobile version