Bunda PAUD Padangpariaman Yusrita Suhatri Bur, Kukuhkan 120 Bunda Paud

PENGUKUHAN— Bunda PAUD Padangpariaman Yusrita Suhatri Bur berfoto bersama usai pengukuhan 17 Bunda PAUD Kecamatan dan 103 Bunda PAUD Nagari se-Kabupaten Padangpariaman.

PADANGPARIAMAN, METRO–Bunda PAUD Padangpariaman Yusrita Suhatri Bur kemarin mengukuhkan 17 Bunda PAUD Kecamatan dan 103 Bunda PAUD Nagari  se Kabupaten Padangpariaman.  Pengukuhan Bunda PAUD se-Kabupaten Padang­pa­riaman tersebut dilakukan deng­an pemberian selempang kepada seluruh Bunda PAUD yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padangpariaman, Kepala BP PAUD Dikmas Provinsi Sumatera Barat, Ketua HIMPAUDI Provinsi Su­matera Barat dan OPD terkait.

Bunda PAUD Padangpariaman Yusrita Suhatri Bur menyampaikan bahwa setelah pe­ngukuhan ini untuk langsung membuat rencana program dan kegiatan Bunda PAUD tahunan dalam rangka mendukung layanan PAUD berkualitas, melakukan pembinaan, pengawasan dan pembinaan terhadap layanan PAUD di wilayahnya, serta me­lakukan pendampingan, koordinasi, sinkronisasi dan sinergitas lintas program dan sektor terkait dalam pembinaan layanan PA­UD.  “Indikator keberhasilan Bunda PAUD diantaranya adalah meningkatnya APK PAUD dan jumlah lembaga PAUD, me­ningkatnya jumlah desa/kelurahan yang memiliki layanan PA­UD, meningkatnya dukungan dana baik bersumber APBD maupun sumber lain,” tambah Yusrita

Dalam acara pengukuhan Bunda PAUD se-Padangpariaman tersebut turut memberikan Sambutan Kepala Dinas Pendi­dikan dan Kebudayaan Kabupa­ten Padangpariaman H Anwar mewakili Bupati Padangpariaman.

H Anwar menyampaikan tentang urgensi peran dan tugas dari seorang Bunda PAUD adalah sebagai simbol sekaligus mitra utama dalam gerakan nasional PAUD berkualitas.  Kemudian, Kadisdikbud menekankan peran seorang ibu yang merupakan tokoh sentral di setiap jenjang pemerintah, karena disinyalir keberadaan Bunda PAUD dapat memotivasi masyarakat dan para pemangku kepentingan untuk menyediakan layanan PAUD berkualitas.  “Seorang Bunda PAUD diharapkan mampu mendorong peningkatan konsumsi makanan sehat dan bergizi bagi anak usia dini.  Selain itu, Bunda PAUD juga harus mensosialisasikan terciptanya layanan PAUD Holistik Integratif yang mencakup perawatan, pengasuhan, kesehatan gizi dan pendidikan,” ujarnya

Selanjutnya, Kadisdikbud juga menekankan tentang pen­tingnya tugas seorang Bunda PAUD adalah untuk mendorong peningkatan akses PAUD di dae­rah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Mendorong peningkatan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD (Kualifikasi, Kompetensi, Kesejahteraan, dan Perlindungan). Dan tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan pe­nga­wasan di wilayah yang terbebas dari kekerasan fisik, radika­lisme, pornografi, dan SARA.

Kemudian Ali Amran, sebagai tim penyusun Peraturan Bupati Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif  pada satuan pendidikan juga menambahkan agar Camat dan Wali Nagari untuk memasukkan program Bunda PAUD ke dalam perencanaan anggaran tahunan kecamatan dan nagari, karena selama ini program Bunda PAUD kurang mendapatkan perhatian dari kecamatan maupun nagari. “Kedepan kami harapkan Camat dan Wali Nagari untuk memasukkan program Bunda PAUD ke dalam perencanaan anggaran tahunan, karena hal itu akan berdampak baik terhadap pengembangan program PAUD,” tambahnya. (efa)

Exit mobile version