PARIAMAN, METRO
Wali Kota Pariaman H Genius Umar menyatakan makanan yang dijual para pedagang di pasar pabukoan dalam daerahnya aman untuk dikonsumsi. Kenapa tidak katanya, BPOM bersamanya telah melakukan peninjauan dan pemeriksaan pada dua pasar pabukaan dalam daerahnya. “BPOM tersebut mengambil sebanyak 30 sampel takjil yang dijual para pedagang,” kata Genius Umar, kemarin.
Sebelumnya ia bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Padang, Sumatera Barat telah turun lapangan. Saat itulah BPOM memastikan takjil yang dijual pedagang di dua pasar pabukoan di Kota Pariaman aman dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala BBPOM di Padang Firdaus Umar menyatakan ia bersama Pemerintah Kota Pariaman melakukan inspeksi mendadak (Sidak) serta mengambil sampel takjil yang dijual pedagang untuk dilakukan uji labor.
Katanya, dari dua pasar tersebut pihaknya mengambil sebanyak 30 sampel takjil yang dijual pedagang.
Ia menyampaikan dari hasil pemeriksaan atau uji labor pihaknya tidak menemukan kandungan zat kimia berbahaya di dalam takjil yang dijual di pasar pabukoan tersebut.
Firdaus menyebutkan ada empat bahan kimia berbahaya yang kerap digunakan pada makanan yaitu formalin, boraks, rhodamin b, dan methanil yellow yang jika dikonsumsi dalam banyak dan atau jangka panjang akan berdampak pada kesehatan tubuh.
“Di Pasar Pabukoan Pariaman aman dari penggunaan bahan berbahaya itu, namun kami menemukan penggunaan kertas koran untuk alas gorengan dan pedagangnya sudah kami bina,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya menjadwalkan kegiatan sidak di pasar pabukoan akan dilakukan di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Pariaman, Gusniyetti Zaunit mengatakan pihaknya membuat dua pasar pabukoan di kota itu selama Ramadhan 1442 Hijriyah.
Adapun dua lokasi pasar pabukoaan tersebut yaitu di area parkir Lapangan Merdeka atau dekat Pasar Rakyat Kota Pariaman dan satu lagi di area parkir Pasar Kurai Taji.
“Hasil dari BBPOM itu menunjukkan sosialisasi selama ini berjalan, tinggal kehigienisannya yang perlu kami sosialisasikan kepada pedagang, contohnya tidak lagi menggunakan kertas koran pada makanan,” kata dia.
Gusniyetti mengatakan pihaknya akan terus melakukan sosialisasi terhadap pedagang di Pariaman agar tidak ada penggunaan bahan kimia berbahaya dan penggunaan barang bukan diperuntukkan untuk makanan. (efa)