PARIAMAN, METRO
Wali Kota Pariaman Genius Umar di Acara “Focus Group Discussion (FGD) Tim Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tabuik Pasca Pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil rapat pada Kamis (16/7) lalu, antara Pemko Pariaman dengan Kerapatan Adat Nagari (KAN), Tuo Tabuik Pasa dan Tuo Tabuik Subarang, serta niniak mamak dan tokoh masyarakat, maka untuk tahun 2020 pesta budaya tabuik Piaman ditiadakan, karena terjadinya wabah covid-19 dan mengantisipasi terjadinya penyebaran covid-19 tersebut terhadap masyarakat yang disebabkan oleh kerumunan.
Terkait hal tersebut, Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman mengadakan kegiatan “Focus Group Discussion (FGD) Tim Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tabuik Pasca Pandemi Covid-19”, di Ruang Pertemuan Hotel Safari Inn Desa Taluak Kota Pariaman Selasa (8/12) lalu.
Kegiatan tersebut dibuka Wali Kota Pariaman Genius Umar, didampingi Kepala Disparbud Kota Pariaman Dwi Marhen Yono, dan peserta FGD yang terdiri dari Tuo Tabuik Subarang, Tuo Tabuik Pasa, Tokoh Masyarakat Kota Pariaman, Bundo Kanduang, Sekretaris LKAAM Pariaman, dan OPD.
Genius Umar menyampaikan dalam sambutannya diacara tersebut. “Saat ini pariwisata menjadi salah satu trend yang berkembang cukup pesat di Pariaman, dan dianggap sebagai industri yang cukup menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan pariwisata memiliki banyak manfaat bagi masyarakat juga daerah baik dari segi ekonomi, budaya, lingkungan, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya,” katanya.
Salah satu iven yang paling menjanjikan untuk meningkatkan ekonomi kreatif yang ada di Kota Pariaman adalah pesta budaya tabuik, yang digelar oleh anak nagari setiap tahunnya di bulan Muharram.
Tapi karena pandemi covid-19 masih dalam posisi 3 M (menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker) maka untuk tahun 2020 pesta budaya tabuik ini kita tiadakan.
“Bagaimana ke depannya untuk tahun 2021, apakah pesta budaya tabuik ini juga kita tiadakan ? Semua itu tergantung dari hasil diskusi yang dilakukan oleh para tuo tabuik, niniak mamak, bundo kanduang, dan Kepala Disparbud Kota Pariaman yang hadir pada hari ini,” ujar Genius.
Dikatakan Genius, seandainya iven tabuik tetap dibuat tahun depan tapi pandemi belum berakhir, lakukanlah kegiatan tersebut dengan menetapkan standar protokol kesehatan dan prosedur yang sesuai,
”Karena sulit mencari di Indonesia ini ada satu event yang menyedot banyak perhatian orang, karena pesta budaya tabuik ini diundang atau tidak diundang mereka tetap akan datang, dan orang rantaupun jauh-jauh hari menjadwalkan pulang kampung untuk melihat pesta budaya tabuik ini,” kata Genius.
“Dalam FGD ini saya minta tuo tabuik menyampaikan ide-ide mereka, seperti apa tahun depan tabuik ini digelar. Yang pasti protokol kesehatan harus tetap diperhatikan, dan kita sama-sama berdoa semoga tahun depan pandemi ini segera berakhir agar event yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pariaman bisa digelar kembali,” tutup Genius Umar. (efa)