PARIAMAN, METRO
Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, sedang menghitung luas sawah dan kerugian yang ditimbulkan akibat hama wereng yang menyerang tanaman padi petani di Kecamatan Pariaman Selatan dan sejumlah lokasi.
“Mungkin dalam dua hari ini penghitungan selesai dan akan disampaikan,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Kelautan Kota Pariaman, Dasril.
Dasril menyebutkan, biasanya rata-rata produksi padi di Kecamatan Pariaman Selatan mencapai enam hingga tujuh ton per hektare namun untuk saat ini diperkirakan menurun akibat hama wereng. Penyebab terjadinya hama tersebut akibat jenis padi yang ditanam di daerah itu tidak bervariasi sehingga rentan terserang hama.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pengamat hama, salah satu penyebab terjadinya hama tersebut yaitu petani cenderung menggunakan satu jenis varietas,” jelasnya.
Seharusnya, kata dia dalam penanaman padi petani harus menyelang-nyelingkan jenis varietas padi minimal satu tahun sekali, namun petani di daerah itu cenderung menggunakan jenis varietas 42.
“Misalnya jika tahun ini jenis padi yang ditanam 42, tahun besok sokan, tahun depannya anak daro, atau batang piaman,” ujarnya.
Ia menyampaikan akan lebih meningkatkan sosialisasi kepada petani guna meyakinkan mereka agar mau menerapkan mekanisme penanaman jenis padi bervariasi setiap tahunnya.
Untuk mengatasi hama tersebut pihaknya telah meminta pemerintah provinsi untuk memberikan pendampingan terhadap petani yang sawahnya terdampak dengan mendatangkan penyuluh.
Selain itu, kata dia pihaknya juga menyelenggarakan gotong royong bersama untuk membersihkan gulma, dan memberikan bantuan pestisida, serta meminjamkan alat semprot untuk penyemprotan. “Dan kami tetap berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar terkait dengan hal ini,” kata dia.
Sebelumnya belasan petani di Kota Pariaman, mengadukan nasib mereka yang mengalami gagal panen padi akibat hama yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir serta masalah pertanian lain ke DPRD.
“Padi kami diserang hama, bahkan semenjak pertama ditanam hama sudah menyerang,” kata koordinator penyampaian aspirasi petani ke DPRD Pariaman, Jupriman.
Ia menyampaikan meskipun hama tersebut telah berhasil diatasi dengan pemberian obat dan upaya lainnya namun tidak berapa lama jenis hama lainnya muncul, sehingga kerugian petani pun semakin besar. (efa)