Jembatan Tabing Diperbaiki, KA Beroperasional, Macet makin Panjang, Waspada Lintasi Rel

LINGGAR JATI, METRO
Masyarakat pengguna jalan diharapkan hati-hati apabila melewati ruas Jalan Hamka-Jalan Adinegoro, Tabing, Kecamatan Kototangah. Pasalnya, di sana masih dilaksanakan pekerjaan perbaikan jembatan yang menyebabkan lalu lintas menjadi ramai dan memicu kemacetan.

Tak hanya itu, sejak 1 Agustus 2020 juga sudah mulai beroperasionalnya Kereta Api (KA) Sibinuang jurusan Padang- Pariaman. Kondisi ini membuat lalu lintas menjadi semakin macet, serta berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Padang, AKP Syukur Hendri Saputra mengatakan, pihaknya menempatkan empat personel setiap hari untuk mengurai kemacetan di lokasi pekerjaan perbaikan jembatan. Apalagi kepadatan lalu lintas di Jembatan Linggarjati tergolong padat, ditambah operasional kereta api juga sudah jalan sejak awal Agustus, sehingga membutuhkan pengawalan ekstra.

“Pihak BPJN Sumbar sudah lakukan koordinasi dengan kita untuk mengurai kemacetan di lokasi. Oleh karena itu kita tempatkan personel di sana sejak awal pekerjaan,” ujar AKP Syukur, Senin (3/8).

AKP Syukur meminta kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk memberitahu Polresta Padang terkait jadwal kereta api lewat pada jam-jam sibuk. Hal ini supaya personel bisa disiagakan saat kereta api lewat.

Sementara itu, terpisah dihubungi via pesan WhatsApp, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumbar, Bambang Pardede menjelaskan, pekerjaan jembatan di Tabing sedang dalam pekerjaan bersama jembatan Baso di Kabupaten Agam, serta jembatan titian panjang di Kayu Tanam.

“Ketiga jembatan tersebut masuk dalam satu paket pekerjaan Jembatan Air Titi CS. Progres pekerjaan deviasi positif. Permasalahan awal adanya saluran primer PAM dan tiang listrik PLN. Namun permasalahan tersebut sudah teratasi saat ini,” jelas Bambang.

Ia tak memungkiri terjadi kemacetan di lokasi pembangunan jembatan di Tabing pada saat jam-jam sibuk. Khususnya dari arah Padang menuju Pariaman. Di pangkalnya sering terjadi rebutan masuknya kendaraan dari lajur paling kiri.

“Kita sudah meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Satker PJN I untuk melakukan rekayasa ulang terhadap trafik lalu lintas di seputaran jembatan Tabing untuk meminimalkan kemacetan,” tegasnya.

Sementara, Kepala Humas PT KAI Divisi Regional II Sumatera Barat, M Reza Fahlepi mengatakan, pascadiaktifkannya kembali kereta api setelah vakum di masa pandemi Covid-19, di jalur kereta api yang terletak di Jalan Adinegoro memang perlu waspada.

“Dikarenakan di sana saat ini sedang berlangsung pengerjaan jembatan Linggar Jati. Pengguna jalan wajib berhati-hati khususnya di jam sibuk pagi dan sore dan memerhatikan tanda pintu perlintasan ketika kereta lewat,” ungkapnya.

Reza menambahkan, di lokasi kemacetan, petugas Dinas PUPR juga ada untuk memandu dan mengatur lalu lintas. “Selain itu, petugas kami juga ada, petugas proyek yang ada mengatur jalan. Diharapkan masyarakat tetap memperhatikan rambu-rambu kereta. Jangan menerobos perlintasan ketika telah ditutup plang,” imbuhnya.

Salah seorang pengguna jalan, Damsir (34) mengatakan, kemacetan telah menghambat mobilisasinya untuk pulang dan pergi ke kantor. Pegawai BUMN itu mengharapkan petugas kepolisian maupun petugas yang terkait, harus aktif dalam mengatur laju kendaraan.

“Apalagi sekarang kereta api sudah aktif untuk itu harus ada petugas yang lebih. Kita sayangkan masih banyak kendaraan yang masuk jalur kiri sehingga, hal ini yang membuat kemacetan. Kalau seandainya antre mungkin tidak macet separah ini,” tandas warga Lubukbuaya ini.

Dari pantauan POSMETRO, kemacetan didominasi pada jam sibuk pergi dan pulang kantor. Terlihat kemacetan hingga 1 Km- 2 Km yang membuat masyarakat berebut jalan di lajur kiri. Selain itu, kemacetan terjadi juga karena tidak adanya jalur alternatif pengguna jalan untuk ke arah Jalan Hamka maupun ke Jalan Adinegoro. (cr1)

Exit mobile version