PADANG, METRO – Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Sumbar mendapat kesempatan sharing komunikasi dan motivasi dengan Pakar Komunikasi dan Motivasi, Aqua Dwipayana, Rabu (20/11) di Daima Hotel, Padang Melalui momentum berharga tersebut, Aqua menyampaikan komunikasi memiliki peran penting dan vital dalam kebencanaan baik di tanah air maupun luar negeri. “Untuk itu stakeholder terkait mesti saling koordinasi. Dengan begitu komunikasi akan terjalin dengan baik sehingga penanganan bencana di daerah dapat dilakukan dengan optimal,” katanya.
Lebih lanjut kata Aqua, pihaknya mengapreasiasi Kepala BPBD Sumbar, beliau sangat menyadari akan pentingnya komunikasi.
“Kita dapat lihat semua perwakilan kabupaten dan kota hadir. Ini yang penting sekali saling berkomunikasi antara provinsi dan kabupaten serta kota, sebab ujian komunikasi itu datang ketika bencana datang,” terangnya.
Jika bencana datang dan komunikasi terjalin, pasti penanganan bencana dapat dilakukan optimal oleh masing-masing bidang terkait. “Saya yakin dengan komunikasi yang baik maka penanganan juga baik. Ini yang ditekan Kepala BNPB, Doni Monardo. Program ini menugaskan saya untuk menjadi pembicara di seluruh Indonesia, meningkatkan komunikasi dan motivasi BPBD,” tuturnya.
Aqua menilai, tugas BPBD sangat mulia. Secara teknis di BPBD sudah memahami tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Sekarang yang jadi persoalan adalah komunikasi. Aqua mengingatkan, bagi yang bekerja di BPBD jangan pernah merasa bekerja di tempat buangan. Tapi kerja di BPBD merupakan kehormatan dan tugas mulia.
Aqua mengapresiasi Kepala BNPB, Doni Monardo yang dikenal bekerja totalitas dan integritas. Bagi Doni yang cukup dikenalnya, tugas adalah kehormatan. Kehadiran Doni Monardo di BNPB, membuat institusi ini jadi terhormat. Bahkan, sekarang banyak kementerian yang minta kerjasama. Ini berkat kerja BNPB yang turun ke bawah mengatasi bencana.
Aqua menekankan, kesuksesan pemimpin di BPBD kuncinya keteladanan. Yakni, apa yang dikatakan sesuai dengan tindakan. Memimpin BPBD harus banyak pengorbanan. Terutama korban perasaan. Untuk memimpin BPBD, jadilah manusia yang berkarakter dan memiliki jati diri yang kuat. Supaya dihargai orang.
Sumbar rentan akan bencana alam. BPBD ini menurut Aqua, diisi oleh pakar bencana.
“Masyarakat Sumbar membutuhkan Bapak-bapak di BPBD. Keberadaan BPBD sangat vital. Karena itu, kita perlu menguasai kerja kita. Menciptakan komunikasi yang sejuk tidak menakut nakuti. Komunikasi yang dapat menyentuh masyarakat,” ajaknya.
Sharing komunikasi dan motivasi bersama Pakar Komunikasi dan Motivasi, Aqua Dwipayana, juga menghadirkan unsur pimpinan media, yakni, Pemimpin Redaksi Padang Ekspres, Heri Sugiarto, GM Rakyat Sumbar, Firdaus Abie. Diskusi cukup alot terjadi antara peserta dengan pimpinan media, terkait komunikasi aktif BPBD dengan media dalam penyampaian informasi terkait kebencanaan.
Heri mengatakan, di era tekhnologi informasi saat ini, bagi media yang dibutuhkan adalah penyampaian data terkait kebencanaan yang cepat dan akurat oleh BPBD. Dengan menerima data yang cepat dari lembaga yang resmi, maka bisa berdampak penyampaian informasi ke tengah masyarakat melalui media juga cepat. Sehingga dapat menangkal berbagai informasi hoax yang menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Erman Rahman mengungkapkan, daerahnya sangat tinggi resiko bencana. Maka, oleh karena itu pihaknya ingin menyamakan persepsi dalam penanganan kebencanaan secara koordinasi.”Kita tidak bisa bekerja sendiri dalam penanganan bencana ini. Karena untuk itu mesti terkoordinasi antara semua pihak,” ujarnya.
Ditambahkannya, dengan kehadiran Pakar Komunikasi Aqua Dwipayanan ini dapat memberikan motivasi bagi perwakilan BPBD se Sumbar dalam menambah ilmu dalam komunikasi.”Apalagi ini merupakan program dari BPBD Sumbar yang merupakan tindak lanjut dari BNPB dalam hal komunikasi antar stakeholder dalam penanganan bencana di daerah,” tukasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan pelatihan bagi TRC dan Relawan dalam mitigasi bencana.
“Ini merupakan bentuk dari kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana sehingga jika terjadi bencana kita semua sudah siap, saling koordinasi antar semua pihak dalam penanganannya,” pungkasnya. (fan)