Pengungsi Minang Diminta kembali ke Wamena, IKM: Sisa Bantuan akan Disimpan di Koperasi

PADANG, METRO – Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jayawijaya Provinsi Papua mengimbau perantau Minang yang mengungsi ke kampung halaman dan tempat lain agar kembali ke Wamena agar bisa kembali melanjutkan hidup yang baru pascakerusuhan dua bulan terakhir.
Ketua IKM Jayawijaya Sudirman dan Juni Syafriko (sekretaris) bahkan telah mengirimkan surat kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Bahkan mereka meminta, semua dana yang terkumpul, agar disalurkan satu pintu melalui IKM. Dalam waktu dekat, IKM akan membentuk koperasi IKM Jayawijaya. Dengan adanya koperasi, bisa membantu modal usaha masyarakat Minang di Wamena.
“Pengurus berharap Pemprov Sumbar menyalurkan bantuan yang terkumpul melalui IKM Jayawijaya. Kepada donatur atau organisasi yang telah mengumpulkan dana juga menyalurkan ke rekening resmi IKM Jayawijaya. Melalui rekening BRI 031101010803534. Sampai saat ini dana yang ada di rekening IKM Jayawijaya mencapai Rp81,7 juta. Hal ini kami sampaikan untuk menjawab informasi yang simpang siur di masyarakat,” katanya.
Sekjen DPP IKM Nefri Hendri menyebutkan, teagedi pembantaian di Wamena merupakan bencana nasional. Terkhusus bagi masyarakat perantau Minang. Karena sedikitnya ada sembilan perantau Minang yang jadi korban. Sementara ratusan lainnya jadi korban.
“Kami berharap uang yang terkumpul ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, seperti dengan cara medirikan Koperasi IKM Jayawijaya Wamena,” katanya.
Tujuannya, untuk mengerakkan perekonomian masyarakat perantau Minang di Wamena. Karena hampir semua toko-toko orang Minang hangus terbakar dan mereka kehilangan tempat usaha dan barang barang mereka juga habis terbakar.
“Kita berharap dengan adanya koperasi ini bisa membantu modal usaha untuk memulai usaha kembali. Baik bagi mereka yang pulang kampung atau menetap di Papua,” ujarnya.
Nefri menyebut, dana yang terkumpul melalui organisasi DPP IKM sebagian telah diserahkan kepada korban dan sebagian lagi akan diserahkan ke koperasi.
“Kami berharap kepada pemerintah Sumbar, uang bantuan korban Wamena yang terkumpul oleh pemerintah juga diserahkan ke koperasi IKM Jayawijaya Wamena ini supaya bisa menambah modal koperasi tersebut” katanya.
Dengan keberadan koperasi, sebutnya, anggota IKM tidak perlu lagi meminjam modal usaha ke tempat yang lain. Sebagai pengalaman bagi DPP IKM yang telah menangani dua kejian bencana nasional yang menimpa perantau Minang di Palu dan Lombok NTB. Saat itu IKM menyerahkan bantuan langsung kepada korban.
“Dulu kita bagikan habis kepada kantong pribadi korban. Kami pikir kurang efektif untuk menggerakkan ekonomi pascabencana jika langsung ke tangan korban. Andai waktu itu kita dirikan koperasi mungkin bisa menopang pergerakkan perekonomian masing-masing IKM itu. Makanya kita belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, semoga uang bantuan dari masyarakat ini bisa sebaik-baiknya dan sebijak mungkin digunakan untuk kesejahteraan perantau Minang di Wamena, Papua,” katanya. (r)

Exit mobile version