Bioskop CGV Raya Padang segera Dibuka

SIMPANG KANDANG, METRO – Bangunan lama Bioskop Raya Theatre ’disulap’ menjadi Bioskop CGV dengan konsep tongkrongan sekaligus nonton film terbaru akan terwujud dalam waktu dekat ini. Dijadwalkan, Bioskop CGV di Jalan Pasar Baru Nomor 2 Kampung Jao, Padang, dibuka untuk umum akhir tahun ini.
Dengan hadirnya bioskop CGV sekelas Cinema XXI di Kota Padang, penikmat layar lebar tak perlu lagi jarus mengantre di sejumlah bioskop modern yang ada di Kota Bingkuang itu untuk menikmati tontonan berkelas. Apalagi lokasi Bioskop CGV sangat strategis dan mudah dijangkau kendaraan.
Pantauan POSMETRO, Jumat (18/10), kepastian dibukanya bioskop CGV berjaringan yang dikelola PT. Graha Layar Prima Tbk tertampang di depan tersebut. Dibuktikan dengan spanduk besar yang didominasi warna putih, spanduk itu bertuliskan, “Bioskop Seru Segera Hadir”.
Selain itu, beberapa pekerja masih sibuk melakukan berbagai aktivitasnya. Seperti, sedang menyelesaikan finishing studio berupa pembersihan dinding-dinding luar bioskop, menata halaman.
Kehadiran bioskop CGV, salah satu pengunjung Pasar Raya, Laura Aulia menyambut baik. Sebagai warga Padang dia tak perlu repot-repot antrean di Cinema XXI untuk menonton film.
“Tentunya senang, jadi gak perlu lagi rebutan menonton film di Cinema XXI,” kata Laura.
Hal senada juga disampaikan Regina Gushendri. Pelajar SMK 3 ini mengaku senang dan menyambut baik bioskop CGV. Menurut dia, kehadiran bioskop CGV di pusat kota bisa menjadi hiburan alternatif.
“Hitung-hitung ada tempat hiburan baru, biasanya kalau ke Pasar Raya yang dilihat lapak-lapak pedagang. Tapi, sebentar lagi ada bioskop, menambah warna Pasar Raya Padang,” sebut Regina.
Sementara, salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya menuturkan, dalam waktu dekat bioskop sudah bisa dibuka untuk umum. Karena, keseluruhan proyek sudah hampir rampung 100 persen. Antusias masyarakat dengan kehadiran bioskop ini lumayan bagus.
“Ya sebentar lagi dibuka. Sepertinya masyarakat juga cukup antusias,” katanya.
Berdasarkan catatan Mardanas Safwan dkk dalam buku Sejarah Kota Padang, hingga dekade 1970-an masih bertahan tujuh bioskop peninggalan Belanda.
Ketujuh bioskop tersebut adalah, Raya yang dulu bernama Capitol Theatre, Karya yang dulu Cinema, Satria, Purnama, New Rex Theatre, Padang Theatre, dan Mulia. Satu dekade berikutnya pada 1980-an, jumlah bioskop melonjak hingga 14 buah, termasuk bioskop Indah di Ulak Karang dan Terandam.
Medio 1990-an, sejak industri perfilman Indonesia meredup dan ditambah dengan ’berkuasanya’ grup 21, pemain-pemain bioskop lokal di daerah mulai kehabisan akal. Kondisi ini juga terjadi di Kota Padang, di mana perlahan bioskop-bioskop tua bertumbangan. (mil)

Exit mobile version