Kerja Sama Disbudpar dan Kanwil BRI Padang, Transaksi Non Tunai Diterapkan di Objek Wisata

AZIZCHAN, METRO – Setelah sukses menerapkan pembayaran non tunai melalui Kartu Brizzi untuk bus massal, Trans Padang, kini giliran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) bakal menerapkan sistem non tunai tersebut.
Rencananya, Disbudpar akan memakai sistem pembayaran non tunai pada seluruh objek wisata di Kota Padang. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran pada objek wisata di Kota Padang antara PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, jumat (18/10) di Kantor Wilayah (Kanwil) BRI Padang.
Acara ini langsung dihadiri Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian, Pimpinan Wilayah BRI Padang Syamsul Arifin, Asisten III bidang Keuangan Daerah Kota Padang Didi Ariadi, Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Sumbar Irwan Zubir.
Pimpinan Wilayah BRI Padang Syamsul Arifin menyampaikan, BRI telah menyediakan kepada masyarakat 8.000 Kartu brizzi yang bisa digunakan di Trans Padang dan pembayaran parkir di Bandara internasional Minangkabau. Selanjutnya, pembayaran non tunai akan dihadirkan di sektor pasar.
Asisten III Kota Padang Didi Ariadi mengatakan, pemberlakuan pembayaran non tunai telah diujicoba kepada Trans Padang, dan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pembayaran non tunai menaikkan PAD Kota Padang, yang sebelumnya Rp5 miliar tekor pada saat belum adanya pemberlakuan pembayaran non tunai.
“Setelah pemberlakuan sistem non tunai mengalami penambahan Rp5 juta perhari. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan adalah penyumbang PAD terbanyak dan terbaik. Penggunaan sistem pembayaran non tunai bertujuan untuk mencegah kebocoran khas daerah, PAD lebih jelas terhitung,” jelas Didi.
Sementara itu, Kepala Divisi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Sumbar Irwan Zubir. menyampaikan, transaksi non tunai adalah aman dan cepat dalam pelaksanaanya. Manfaatnya yakni lebih detail, efisien dan mencegah kebocoran PAD.
“Perkembangan sistem non tunai pada tahun 2019 di Kota Padang 60,6%, Kota Padang mengalami perkembangan lebih cepat dari daerah lainnya, harapnya sistem transaksi non tunai bisa berlanjut ke sektor parkir dan pasar serta sektor lain,” pungkasnya..
Sosialisasi Secara Merata
DPRD Kota Padang menyarankan penggunaan uang elektronik atau e-money pada objek wisata di Kota Padang perlu dilakukan sosialisasi. Berkaca dari polemik kartu Brizzi, maka perlu counter-counter khusus untuk penjualan uang elektronik di sejumlah objek wisata. Sehingga masyarakat ataupun wisatawan mudah melakukan transaksi.
“Penerapan uang elektronik sebagai alat transaksi di kawasan objek wisata memerlukan sosialisasi. Sambil diberlakukan sebaiknya masih bisa bayar tunai. Jadi masyarakat bisa bayar tunai dan non tunai yang diiringi dengan sosialisasi bertahap,” kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang membidangi Kesejahteraan Masyarakat, Azwar Siry, kemarin.
Menurut Azwar Siry, penerapan sistem pembayaran pada objek wisata sebaiknya menggunakan dua sistem yakni, tunai dan non tunai. Karena, masyarakat di Kota Padang belum terbiasa dengan cara baru tersebut. Bila perlu, kata Azwar, masyarakat diberitahukan tata cara pembayarannya agar tak menimbulkan gelojak untuk ke depannya.
“Masih banyak masyarakat belum tahu terkait penggunaan uang elektronik ini. Jadi sosialisasi yang dilakukan pemerintah kota Padang harus dengan merata,” kata Azwar Siry. (e/mil)

Exit mobile version