JAKARTA, METRO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Hj Emma Yohanna tengah melakukan lobi dengan para pihak terkait agar even Regional Diplomatic Meeting (RDM) tetap diselenggarakan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dan digelar pada awal masa bakti DPD RI periode 2019-2024.
Senator Indonesia asal Provinsi Sumbar ini beralasan RDM sangat penting digelar di Ranah Minang karena forum tersebut adalah jembatan perekonomian daerah-daerah dengan negara-negara sahabat.
“Pendekatan dengan berbagai pihak terkait tempat penyelenggaraan RDM di Sumbar tengah kami langsungkan. Mengenai waktunya, kami usulkan tetap pada awal masa bakti DPD RI 2019-2024,” kata Emma, di Gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan – Jakarta, Kamis (17/10).
Peraih suara terbanyak daerah pemilihan Sumbar di Pemilu Legislatif DPD RI tahun 2019 ini menjelaskan, RDM sangat penting digelar di Sumbar untuk menjelaskan peluang investasi sekaligus mempromosikan keelokan dan keindahan wisata Alam dan Budaya Minangkabau.
Sumbar katanya, sangat berpeluang menjadi tuan rumah RDM sebagaimana yang pernah berlangsung di Bali dan Bintan.
“Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) sebagai salah satu alat kelengkapan DPD RI telah memastikan RDM tetap dilanjutkan, karena alasan itu, saya berusaha untuk membawanya ke Sumbar,” tegas Emma.
Berangkat dari giat RDM sebelumnya ujar Emma, semua diplomat dan Duta Besar negara-negara sahabat serta para kepala daerah diundang dan difasilitasi untuk membicarakan berbagai peluang bisnis.
“Kerja sama antara Pemerintah Rusia dengan Pemerintah Kalimantan Timur dalam program kereta listrik dan pemberian bea siswa dari Pemerintah Norwegia bagi 500 orang mahasiswa Nusa Tenggara Timur, tercetus dalam RDM ini. Kalau kita berhasil memboyong RDM ke Sumbar, salah satu unggulan yang akan di apungkan DPD RI adalah kerja sama penelitian pembudidayaan gandum di Sumbar dengan melibatkan Universitas Andalas,” imbuhnya.(fas/jpg)