TARANDAM, METRO – Meskipun masih berpolemik, reaktivitas jalur kereta api Pulau Air – Simpang Haru terus berlanjut, seperti halnya di Pasar Tarandam. Puluhan kios permanen pedagang masih bertahan dan berjualan di kios yang sebelumnya dikontrakkan Koperasi PT KAI Drive Padang tersebut.
Namun, Minggu (13/10) pantauan POSMETRO, akses jalan fasilitas umum (fasum) menuju pasar telah tinggal separuh jalan. Satu ekskavator telah membongkar jalan, untuk masuk ke pasar.
Novi (53), pedagang Pasar Tarandam), mengatakan, jalan menuju masuk pasar dibongkar pada malam hari, sehingga tak diketahui pedagang dan juga tak ada konfirmasi dari PT KAI.
“Masalahnya, persoalan kami belum ada solusi oleh Koperasi PT KAI. Karena itu, kami masih bertahan sedangkan somasi dari persoalan ini telah kami sampai ke DPRD Padang dan Wako untuk penyelesaiannya dan masih dalam berproses,” ujar Novi, Minggu (13/10).
Novi menyebutkan, Senin, pedagang akan menemui Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Sumbar di Jalan Kartini, sebagai penanggung jawab proyek reaktiviasi .
Pedagang lainnya, Elfina (52), mengatakan sampai saat ini belum ada penyelesaian baik dari Balai Perkeretaapian maupun Koperasi PJKA. “Adiak bisa liek, jalan lah habis dibongkanyo, kabanyo jalan ko tingga saketek untuak urang lewat. Lah samo mambunuah kami sacaro lambek-lambek. Sadangkan masalah iko indak ado panyalasiannyo Jo titik tamunyo, tolong lah kami pemerintah kok digusur, ado ganti ruginya yang layak. Jan biaya bongka yang hanya Rp1,5juta, atau ado solusi nan elok dan lebih manusiawi,” keluh wanita penjual sandal plastik itu.
Wanita berhijab itu menjelaskan, kios miliknya bukan bangunan liar. Tapi, resmi dan ada izin mengkontrak dengan Koperasi PT KAI.
“Sekarang, masih ada sekitar 38 kios yang masih bertahan. Dulu, saya telah membayar Rp45 juta tahun 2006, dengan DP Rp2 juta, dan telah dilunasi dengan kontrak 20 tahun kepada Koperasi PT KAI,” terangnya.
Seperti berita sebelumnya, Manajemen PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengaktifkan kembali jalur kereta api yang sudah lama mati suri sejak 1983. Reaktivitas itu dilakukan mulai dari Stasiun Pulau Air (Pulo Aie), Padang, menuju Stasiun Simpang Haru guna menunjang transportasi dan pariwisata di wilayah tersebut.
Aktivitas pembersihan rel dari Stasiun Pulau Air hingga Stasiun Simpang Haru sepanjang 2,7 kilometer itu sudah dimulai sejak pertengahan tahun ini dan ditargetkan sudah beroperasi pada 2020.
Proyek reaktivitas jalur kereta api Pulau Air – Simpang Haru itu akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Pertama, PT KAI akan melakukan reaktivasi jalur (track) dan peningkatan kapasitas dari R33 menjadi R54 kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan Stasiun Pulau Air dan beberapa jembatan.
Pengaktifan kembali jalur kereta api Pulau Air ini sedikitnya akan membongkar rumah sebanyak 238 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di sepanjang jalur KA Simpang Haru – Pulau Aia. Namun sebanyak 151 bangunan berkontrak dengan PT KAI dan 87 bangunan tanpa kontrak. Kuasa Hukum Pedagang Pasar Tarandam Nisfan Jumadil, ketika dihubungi menjelaskan, pihaknya telah meminta mediasi sebelumnya kepada DPRD Padang, Pemko dan PT KAI. “PT KAI sudah diminta untuk hentikan dulu segala aktivitas sebelum penyelesaian masalah, nyatanya terjadi pembongkaran akses jalan menuju pasar. Para pedagang yang berjualan disana resmi dari Koperasi PT KAI dan mereka telah membayar puluhan juta,” kata Nisfan.
Nisfan menambahkan, surat mediasi yang telah dilayangkan ke DPRD Padang untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan Pasar Tarandam. Surat sudah masuk satu bulan, namun sampai sekarang belum ada kejelasannya.
“Dimana peran dan kerja wakil rakyat kalau begitu, apa apa saja kerjanya. Di samping itu Pemko melalui Wali Kota Padang Mahyeldi juga pernah berjanji dahulu tidak akan menghilangkan pasar. Kalau kios-kios ini dihilangkan, atau diruntuhkan, otomatis Pasar Tarandam akan hilang. Sedangkan pemanfaatannya masih berguna dan banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya disini,” tegasnya
Sementara itu, Humas Balai Perkeretaapian Wilayah Sumbar Rio mengatakan, terkait dengan kedatangan pedagang ke Balai Perkeretaapian, ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan atasan. “ Saya koordinasi dulu dengan atasan,” kata Rio, dalam pesan singkat via Whatsapp. (cr1)