10 Tahun Gempa 30 September, DPRD: Mitigasi Bencana, Tambah Jalur Evakuasi

SAWAHAN, METRO – DPRD Padang meminta Pemko gencar menggelar sosialisasi mitigasi bencana, serta memperbanyak rambu-rambu jalur evakuasi. Ini menyusul peringatan tragedi gempa yang pernah melanda Kota Padang, Sumbar akan memasuki tahun ke-10 yang jatuh hari Senin, 30 September mendatang.
Anggota DPRD Kota Padang Amran Tono, mendorong Pemko melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), gencar menggelar sosialisasi mitigasi bencana langsung ke masyarakat mengenai pentingnya kesadaran dalam mengantisipasi dan menangani bencana alam yang bisa sewaktu-waktu terjadi.
“Selama ini kita tahu sosialisasi sering dilakukan Pemko ke sekolah, maupun ke masyarakat. Itu kita harapkan terus bagaimana sosialisasi terus jalan bila masyarakat ketika terjadi gempa mereka tahu akan mengambil sikap seperti apa, kemana harus menyelamatkan diri,” kata Amran Tono, Kamis (26/9).
Menurut Anggota Komisi III (Pembangunan) itu, Sumbar khususnya Kota Padang merupakan daerah rawan bencana. Maka dari itu, dia berharap sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat dan lembaga pendidikan yang dilakukan oleh Pemko tidak pernah putus. Sehingga bisa menekan risiko korban bencana alam.
“Sosialisasi menghadapi bencana perlu digencarkan terus. Agar dapat menekan dampak kerusakan bencana dan korban jiwa,” kata Politisi Partai Gerindra itu.
Selain itu, tutur Amran Tono, Pemko Padang perlu memperbanyak titik rambu-rambu jalur evakuasi bencana. Sehingga mempermudah masyarakat untuk mengungsi atau menentukan titik kumpul saat terjadi bencana seperti gempa bumi atau hal-hal yang tidak diinginkan.
“Jalur-jalur evakuasi perlu dimaksimalkan. Supaya kalau terjadi musibah tidak terlalu banyak memakan korban,” ujar Amran Tono.
Amran Tono berharap dengan memperingati 10 tahun gempa di Kota Padang harus bisa mengambil hikmah. Seluruh warga Kota Padang untuk terus berdoa supaya negeri ini dijauhkan dari musibah. Dalam kondisi bencana, kata dia, masyarakat dihadapkan dalam kondisi yang harus tetap waspada.
“Kita berdoa agar Padang dijauhkan dari bencana, tapi kita tetap berusaha dan waspada diri agar terhindar dari musibah,” harap Amran Tono.
Amran Tono juga berharap seluruh stake holder terkait memaksimalkan tugasnya dalam melakukan simulasi tanggap bencana. Simulasi itu agar dapat memberikan pemahaman dalam mengantisipasi kejadian yang sesungguhnya, sehingga masyarakat bisa mengambil langkah awal pada bencana.
Diketahui, jelang upacara memperingatan 10 tahun gempa 30 September 2009, BPBD Kota Padang bergotong royong membersihkan kawasan Tugu Gempa yang berlokasi di Jalan Khairil Anwar, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan, Tugu Gempa merupakan monumen sejarah yang dibangun untuk mengenang para korban gempa pada 30 September 2009. Maka sudah sepatutnya monumen ini dijaga kebersihannya. Pada 30 September mendatang, digelar peringatan gempa 30 September 2009 di Monumen Korban Gempa.
“Pagi harinya, kita akan bagi-bagi poster tentang kesiapsiagaan bencana dan siangnya pukul 13.00 kita menggelar tausiah dan zikir akbar di Masjid Nurul Iman Padang dalam rangka mengambil hikmah 10 tahun gempa. Setelah itu, upacara peringatan gempa 30 September,” katanya. (mil)

Exit mobile version