Pilgub Sumbar, Warga Padang Terbelah

SAWAHAN, METRO– Momen hari jadi Kota Padang ke-346 tahun ini berada dalam nuansa Pilkada dan meninggalkan sejarah baru bagi sekitar 1 juta warga Kota Padang. Dua tokoh Kota Padang bakal berlaga pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur, pada Pilkada Serentak 9 Desember mendatang.
Mereka adalah gubernur incumbent yang juga rang Kuranji, Irwan Praytino serta mantan wali kota Padang dua periode yang juga putra asli Kototangah, Fauzi Bahar. Jumat (7/8), Fauzi Bahar yang maju sebagai bakal calon wakil gubernur berpasangan dengan Muslim Kasim, hadir dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Padang, memperingati HUT Kota Padang ke-346. Sayangnya, Gubernur Irwan Prayitno yang diundang tak nampak menghadiri rapat paripurna.
Irwan maju sebagai bakal calon gubernur berpasangan dengan Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit. Dengan majunya dua putra asli daerah ini, tentunya menjadi pilihan yang sulit bagi sekitar 600 ribu warga Kota Padang yang terdaftar sebagai pemilih untuk menentukan siapa calon gubernur pilihan mereka untuk lima tahun mendatang. Warga Kota Padang bisa ”terbelah” menentukan siapa gubernur mereka.
Ketua Ikatan Keluarga Padang (IKP) James Hellyward berharap warga Kota Padang tidak terpecah dalam pemilihan gubernur Sumbar periode 2015-202. Saat ini, warga Padang sudah cerdas menentukan pemimpin yang bisa membawa perubahan Sumbar yang lebih baik.
James berharap warga kota lebih realistis dalam menentukan pilihan dan tidak terkecoh dengan sosok yang hanya membawa slogan-slogan menarik, namun realisasinya tidak ada. Selain itu, warga juga diminta tidak tertipu dengan pemimpin yang gila penghargaan. Sementara yang diperbuatnya selama  ini tidak terlihat.
”Ada yang sekadar membawa slogan mensejahterakan masyarakat. Tapi pada intinya, dia tidak berbuat apa-apa selama ini di Sumbar,” terang James.
Sementara Sekjen Bako IKK Jabodetabek Kristian yang terlihat hadir dalam perayaan HUT Padang di DPRD mengatakan, warga Kota Padang tidak boleh terpecah gara-gara Pilkada. Pada dasarnya,  Pilkada adalah slah satu ajang demokrasi dalam menentukan pilihan. Warga Padang bisa  memilih yang terbaik dari keduanya. Setelah ada pilihan dan ditetapkan maka semua warga diharapkan bersatu dalam mendukung program dari pemimpin yang terpilih tersebut.
”Saya rasa warga Kota Padang sudah cerdas dan pintar memilih dan melihat. Mereka sudah tau memilih sosok yang tepat,” ujar Kristian.
Sementara itu, mantan Wali Kota Padang Zuiyen Rais yang kemarin juga terlihat hadir dalam perayaan HUT Kota Padang di DPRD, tidak mau berkomentar banyak. ”Tak usah lah,” ujar Zuiyen singkat. (tin)

Exit mobile version