PADANG, METRO – Bidang Penerangan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan lomba Penyuluh Agama Islam Teladan Fungsional dan Non PNS tingkat Provinsi tahun 2019, Minggu (12/5), di Hotel Pangeran City Padang.
Lomba yang dibuka oleh Kakanwil yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha H. Irwan ini, dihadiri oleh Kepala Bidang Penaiszawa H. Maswar, Dewan Juri, Kepala Seksi Bimas Islam dan Peserta Penyuluh perwakilan se-Prov. Sumbar.
Dalam sambutannya, H. Irwan mengapresiasi langkah Bidang Penaiszawa melaksanakan kegiatan ini pada bulan suci Ramadhan. ”Penyuluh Agama Islam adalah wajah dari Kementerian Agama, karena penyuluh langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu penyuluh agama Islam harus memberikan pelayanan da pemahaman yang baik tentang beragama. Hal ini sesuai dengan Mantra Kementerian Agama yang dicetuskan Menteri Agama H. Lukman Hakim Saifuddin pada Rapat Kerja Nasional Kementerian Agama tahun 2019 yaitu Moderasi Beragama dan Jaga Kebersamaan Umat,” ujar H. Irwan.
Kegiatan ini dilangsungkan untuk kembali mengulang dan memantapkan ilmu yang telah penyuluh dapatkan dan salurkan kepada masyarakat, dalam meningkatkan pemahaman agama dan keagamaan. Untuk itu penyuluh harus mempunyai target dan meningkatkan skill serta ilmu yang didapat selama pendidikan dan pelatihan, ditambah lagi dengan meningkatkan kualitas karakter dan ketokohan. Penyuluh merupakan suluah bendang dalam nagari.
Maka dari itu, ada tiga poin yang harus ditingkatkan penyuluh dalam mengoptimalisasi perannya tersebut. Pertama adalah peningkatan kompetensi penyuluh di tengah-tengah masyarakat. Seorang penyuluh harus cerdas. Jangan sampai istilah labiah cadiak lo murid daripado guru muncul sewaktu penyuluh memberikan bimbingan agama dan keagamaan. Kedua adalah Komunikasi dengan masyarakat. Penyuluh harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan bimbingannya.
”Jadilah penyuluh yang mampu menjadi obat di tengah- tengah penyakit masyarakat. Ketiga adalah Kreatifitas. Penyuluh harus mengembangkan diri dan memberikan ide-ide dalam memajukan masyarakat,” papar H. Irwan.
Terakhir, H. Irwan berpesan kepada seluruh peserta yang hadir untuk dapat menjadi penyejuk di tengah-tengah masyarakat.
“Disaat kondisi politik yang saat ini yang kurang kondusif selepas Pemilu, penyuluh harus mampu membawa masyarakat kembali untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, apalagi di bulan suci Ramadhan 1440 H, pahala dan kebaikan yang kita lakukan akan dibalas oleh Allah SWT berlipat ganda” tutup H. Irwan.
Dalam laporannya, H. Thomas Febria menyampaikan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 37 orang yang terdiri dari 18 orang Penyuluh PAI Fungsional dan 19 orang Penyuluh Non PNS se-Sumbar. Adapun kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 12 sampai 14 Mei, dengan menghadirkan Dewan Juri dari Akademisi di UIN Imam Bonjol Padang, Balai Diklat Keagamaan Padang dan Pejabat yang berkompetensi tentang Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Sumbar. (hsb/rel)
Komentar