PADANG, METRO – Sirine tsunami berbunyi, Jumat (26/4) tepat pukul 10.00 WIB. Mendengar bunyi sirine tersebut, ratusan warga terdiri dari siswa SMA, TNI, dan ASN di lingkungan Pemprov Sumbar berlarian menyelamatkan diri ke shelter utama Escape Building, Kantor Gubernur Sumbar.
Aksi tersebut merupakan simulasi saat menghadaqpi gempa dan tsunami, dalam rangkaian kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Simulasi tersebut serentak dilaksanakan di 19 kabupaten kota di Sumbar. “Meskipun ini hanya simulasi saja. Namun, kesiapsiagaan bencana ini perlu, karena ini mengingatkan kita agar tidak lengah. Sebab bencana dapat datang kapan saja,” ujar Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, yang juga ikut bergabung bersama siswa SMA, TNI, dan ASN di lingkungan Pemprov Sumbar mengikuti simulasi.
Usai simulasi, Nasrul Abit juga berkesempatan melaksanakan teleconference dengan Kepala BNPB, Doni Munardo. Pada kesempatan itu, Nasrul Abit menyampaikan jalannya kegiatan simulasi memeringati HKB di Sumbar.
Nasrul Abit menyebutkan, pemerintah sudah menetapkan HKB ini setiap tahunnya. Artinya masyarakat mesti meningkatkan kewaspadaan akan bencana ini. Jangan anggap HKB ini hanya kegiatan yang seremonial saja. “Kesadaran masyarakat ini yang paling penting, jangan hanya anggap kegiatan tahunan ini hanya sekedar sermoni saja, tapi anggap ini sebagai bentuk kewaspadaan kita akan bencana,” katanya.
Banyak ASN Acuh Tak Acuh
Nasrul Abit juga menyinggung, simulasi HKB ini hanya diikuti peserta saja, namun di lokasi sekitar kegiatan masih ada tidak kepedulian. Seperti pegawai Pemprov yang tidak banyak mengikuti simulasi ini. Maka, untuk itu ia mengatakan, bahwa simulasi ini tidak hanya untuk kepentingan BPBD saja. Tetapi, untuk kepentingan bersama, tentunya diharapkan kedepannya semua elemen mesti mengikuti.
Nasrul Abit menegaskan, jika teradi gempa terus menerus selama 30 detik keterangan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk segera mencari tempat yang aman atau mengungsi. “Ini yang mesti diperhatikan, jika terasa gempa 30 detik terus menerus, persiapkan diri untuk penyelamatan diri ke lokasi yang aman,” katanya.
Kemudian kata Nasrul, jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan membawa cadangan makanan ringan jika terjadi gempa. Lalu, barang berharga mulai sekarang mesti disimpan ketempat yang aman. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Erman Rahman, menyatakan, kegiatan simulasi ini diikuti pelajar dari dua sekolah SMA, yakni SMA 10 Padang dan SMA 2 Padang, ditambah dengan TNI dari Korem O32 Wirabraja, kemudian ASN dari OPD di Pemprov Sumbar.
Tak hanya simulasi di shelter utama di kantor gubernur saja dilakukan, tutur Erman, namun pihaknya telah memberikan pemberitahuan ke OPD, Hotel dan Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah lainnya juga melaksanakan evakuasi mandiri dalam HKB ini.
“Jadi kita mulai simulasi ini pada jam 10.00 WIB dengan membunyikan sirine dengan melakukan evakuasi ke titik kumpul, setelah ada informasi dari BMKG akan terjadi tsunami, maka kita langsung instruksikan masyarakat melakukan evakuasi ketempat evakuasi sementara,” ulasnya. Ia berharap, dengan adanya simulasi kebencaan ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat akan dirinya jika ada bencana yang datang. (fan)
Komentar