JAKARTA, METRO–Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengkritik kinerja mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan terjadinya dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023. Ahok dianggap tidak melakukan pengawasan sehingga kasus korupsi ini terkesan sengaja didiamkan dalam waktu yang cukup lama.
“Ahok itu baru satu kali datang ke kilang Pertamina di Tuban waktu mendampingi Presiden Jokowi ke Pertamina, belum pernah ke kilang-kilang yang lain. Jadi dia hanya banyak omon-omon. Selain ngebacot, omon-omon, marah-marah maki-maki bapak-bapak, apa yang dilakukannya. Ada nggak dia bawa data ke aparat penegak hukum, gak ada kan,” kata Andre Rosiade saat rapat kerja Komisi VI dengan Direktur Umum PT Pertamina (Persero) dan Subholding di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (11/3).
Sebagai informasi, Ahok menjabat sebagai Komut Pertamina sejak 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019. Ia lalu menyatakan mundur pada 2 Februari 2024. Menurut Andre menunjuk Ahok sebagai Komut Pertamina adalah keputusan yang tidak tepat.
“Kita ngapain ngasih panggung orang yang sudah pensiun, yang nggak berbuat apa-apa, lalu sekarang setelah Kejaksaan Agung melakukan penegakan hukum, dia (Ahok, red) mau jadi pahlawan kesiangan. Ini kan pahlawan kesiangan, untuk apa. Kalau dia punya data harusnya dia jadi Komut dia bawa datanya ke Kejaksaan Agung, ke KPK atau ke Kepolisian, itu baru kerja pengawasan,” tegas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI ini.
“Kalau sekarang setelah Jaksa Agung di era Prabowo melakukan penangkapan lalu dia ngebacot, oh kalau itu saya bisa, saya punya data, lu ngapain aja bro, selama ini,” tanya Andre.
Selama menjadi Komut, Andre menduga Ahok tidak maksimal menjalankan fungsinya dalam hal pengawasan. Ahok dituding sebagai orang yang harus bertanggung jawab terhadap bobroknya kondisi Pertamina pasca korupsi.
“Yang menarik setelah Kejaksaan Agung melakukan penangkapan, membongkar kasus korupsi yang mengagetkan kita semua, kalau itu terjadi itu Ahok ngapain aja. Padahal Ahok itu menikmati lho penghasilan puluhan miliar jadi Komut Pertamina,” terang Sekretaris Fraksi Gerindra MPR RI ini.
Komentar