“Akan kita cek lagi pelaksanaannya. Dengan adanya ancaman gempa dan tsunami ini jadi perhatian kita. Kewajiban bagi kita saat terjadi bencana pagi, siang, malam atau jam anak sekolah, tahu berbuat apa, guru dan anak sekolah tahu berbuat apa, warga RT dan RW apa yang dilakukan saat evakuasi di jalur merah. Begitu juga di daerah tempat evakuasi, harus tahu apa yang disediakan,” tegasnya.
Andree juga menambahkan, Pemko Padang akan gladikan terus kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa dan tsunami ini. Persiapan yang rutin dilakukan saah satunya setiap tanggal 26 dilakukan uji sirine peringatan dini.
“Saya meminta BPBD Padang agar sirine peringatan dini ini dicek lagi. Kita juga sudah perbaharui arah evakuasi dengan memastikan ketinggiannya. Jadi masyarakat tahu evakuasi ke mana dengan tempat aman yang sudah kita teliti,” ungkapnya.
Termasuk juga persiapan shelter. Andree menegaskan pihaknya juga akan memeriksa dan merapikan fasilitas di shelter kembali. “Kita cek lagi shelternya. Karena shelter ada yang dikunci. Kita ingin pastikan dibuka. Termasuk listrik dan airnya tersedia. Kita juga minta pengurus masjid agar jadikan masjid tempat shelter. Termasuk juga kantor-kantor kita koordinasikan untik digunakan jadi shelter,” terangnya.
Seperti diketehui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait potensi Indonesia mengalami gempa megathrust berkekuatan M 8,9 SR di wilayah Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Wilayah Indonesia seperti Aceh dan sekitarnya pernah merasakan dampak gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia pada Minggu, 26 Desember 2004. Pusat gempa berkekuatan M9,3 itu terletak di lepas pantai barat Sumatera, Indonesia.
Penyelidik Bumi Utama, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG), Suhartoyo mengatakan, interaksi lempengan yang menyebabkan gempa terbagi menjadi dua jenis yaitu megathrust, yang terjadi dengan kedalaman penunjaman kurang dari 50 km dan intraslab dengan kedalaman penunjaman lebih dari 50 km.
“Gempa bumi bersumber dari megathrust berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan besar yaitu magnitudo lebih dari 8 sehingga berpotensi terjadi tsunami,” ujarnya. (fan)