Ia menjelaskan, kekeringan yang terjadi di sejumlah lokasi tersebut merupakan dampak kemarau panjang yang terjadi di Padang. Pada bagian lain, BPBD Padang mengimbau warga agar bisa menghemat penggunaan air di tengah musim kemarau saat ini.
Selain itu juga diminta untuk memperhatikan instalasi listrik, serta benda atau barang yang dapat menyulut kebakaran.
Tiga Kecamatan Terdampak Kekeringan akibat Kemarau
Di sisi lain, BPBD menyebutkan kekeringan terjadi di sejumlah lokasi di tiga kecamatan yang ada di kota setempat sejak Sabtu (27/7) hingga saat ini. Tiga kecamatan tersebut adalah Lubuk Kilangan, Padang Selatan, dan Lubuk Begalung.
Di Lubuk Begalung kekeringan terjadi di kawasan Mustika III, Berlian Raya III, dan Masjid Kelurahan Pegambiran Ampalu Nan XX dengan jumlah warga terdapat mencapai 553 kepala keluarga (KK).
Di Kecamatan Lubuk Kilangan kekeringan terjadi di Padang Besi dengan jumlah warga terdampak mencapai 353 KK.
Sedangkan di Kecamatan Padang Selatan kekeringan dialami oleh warga di Jalan Belawan, Rawang, Sebarang Pambayan, dan Bukit Gado-Gado dengan jumlah warga terdampak mencapai 368 KK.
Hendri mengatakan untuk mengatasi kekeringan yang dialami oleh warga tersebut pihaknya menyiagakan personel untuk menyalurkan air bersih setiap harinya.
Ia mengemukakan mekanisme untuk meminta penyaluran air bersih warga bisa melapor kepada Ketua Rukun Tetangga (RT) atau Rukun Warga (RW) yang diteruskan ke kelurahan kemudian ke BPBD.
Pihaknya masih terus memantau perkembangan terkini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca, namun puncak kemarau diprediksi hingga Agustus 2024. (brm)