Ibu Miliki Peranan Penting dalam Mencegah Stunting

KUNJUNGI POSYANDU MELATI 3— Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Republik Indonesia Pribudiarta Nur Sitepu, melihat pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Posyandu Melati 3, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Rabu (26/6).

PAUH, METRO —Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Republik Indonesia Pribudiarta Nur Sitepu melakukan kunjungan ke Posyandu Melati 3, Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Rabu (26/6).

Pribudiarta menyebut, kunjungan ke Posyandu Melati 3 Kelurahan Limau Manis Selatan untuk melihat pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stun­ting di Kota Padang.

Dalam kunjungan ter­sebut pihaknya menyaksikan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan, penyerahan simbolis bantuan PMT dan berdialog dengan ma­syarakat. Ia menekankan pentingnya peran para ibu dalam mencegah stunting.

“Stunting kuncinya pa­da ibu, semua hanya membantu, kuncinya di masing-masing ibu, biar dibantu bagaimanapun, kalau ibunya tidak peduli pada anak­nya, tidak akan berhasil,” ujar Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak RI di depan warga.

Selain itu, ia juga memantau ketersediaan an­tro­pometri dan penginputan hasil penimbangan ke aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM). “Sehingga diha­rapkan datanya akurat dan upaya dalam melakukan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting dapat optimal,” katanya.

Ia juga mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Padang Melalui Dinkes Padang dan Dinas DP3AP2KB terhadap pe­nye­­lenggaraan Posyandu.

“Harapannya, dukungan yang sudah diberikan semakin meningkatkan capaian gerakan intervensi serentak pencegahan stun­ting di Kota Padang,” ha­rap­nya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Padang yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan dr Srikurnia Yati menerangkan, data balita yang sudah masuk di elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) sebanyak 58.186 balita.

“Alhamdulillah sampai hari ini kita sudah input sebanyak 92,99%. Harapan Kita sampai dengan akhir bulan Juni ini akan mencapai 95%,” harapnya.

“Untuk itu kita tidak hanya mengukur balita, tapi harus melakukan intervensi, apabila kita temui anak-anak yang stunting, langsung kita lakukan deteksi dini tumbuh kembang anak, kemudian apabila anaknya bermasalah, kita akan rujuk ke RSUD Rasidin,” tambah Srikurnia Yati. (brm)

Exit mobile version