JAKARTA, METRO–Anggota Komisi VI DPR RI H Andre Rosiade mengusulkan digelarnya rapat gabungan untuk membahas masalah masuknya Starlink, bentuk layanan internet dengan basis satelit yang dimiliki oleh Elon Musk ke Indonesia. Anggota Fraksi Gerindra itu meminta rapat yang melibatkan Komisi VI dan I DPR, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Menteri BUMN, KPPU (Komisi Pengawas Persainagn Usaha) dan Telkom Group.
“Kita semua melihat Elon Musk dan Starlink berkeinginan memiliki bisnis seperti over the top (OTT), yakni berbisnis tanpa memperkerjakan pegawai dalam negeri. Karena hanya mengacu pada semua layanan streaming yang menayangkan konten di internet. Karena itu, ada pertanyaan besar kita soal Starlink ini yang harus kita bahas bersama-sama,” kata Andre Rosiade dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Telkom, beberapa waktu lalu.
Andre mengatakan, percuma kalau hal besar ini dibahas dengan ngobrol-ngobrol di Komisi VI saja. Apalagi cuma dengan direksi BUMN. “Saya mengusulkan langkah yang konkret. Kita rapat dengan pembahasan khusus soal Starlink yang mau OTT. Padahal sebelumnya katanya mau investasi Rp10 triliun tiap tahun, bikin fiber optik, bikin inftastruktur internet dan lainnya,” kata Andre Rosiade.
Andre menegaskan, sampai saat ini tidak ada aturan soal OTT. Sekarang muncul masalah Starlink. Starlink beroperasi, Telkom bisa sebentar lagi bangkrut. “Sekarang bukan hanya Starlink yang akan jadi musuh Telkomsel. Tapi ada Hauwei, yang sudah membangun satelit seperti Starlink. Nah, orang tak perlu lagi langganan dengan Telkomsel. Beli HP bisa langsung gunakan Starlink atau Huawei. Jadi Telkomsel bisa bangkrut,” katanya.
Andre menyebut, agar pembahasan tak mubazir, dia secara resmi mengusulkan kepada pimpinan Komisi VI untuk mengadakan rapat gabungan. Terdiri dari Komisi VI DPR, Komisi I DPR, bersama dengan Menkomimfo dan Menteri BUMN, KPPU dan melibatkan Telkom, Telkomsel dan anak perusahaannya. Supaya masalah bisa terurai. Masalah bisa diselesaikan satu per satu.