PADANG, METRO– Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Padang, mencatat angka penderita HIV/AIDS dari tahun 2014 di Kota Padang tercatat, sebanyak 225 kasus HIV dan 95 kasus AIDS. Dan pada 2015 Januari hingga Juni terjadi peningkatan yang signifikan sebanyak 75 kasus dari tahun sebelumnya dengan total 395 kasus HIV/AIDS.
Sedangkan sejak tahun 1992 hingga saat ini tercatat sebanyak 995 kasus HIV/AIDS di Padang. ”Rata-rata yang terjangkit virus HIV/AIDS merupakan umur 20-30 tahun, terdiri dari kaum muda, anak-anak dan ibu rumah tangga. Meningkatnya kasus tersebut terjadi pada hubungan seks sesama lelaki,” kata Pengelola Program dan Perencanaan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Padang, Diki.
Rentang waktu bulan Juni hingga Agustus lalu, KPA Padang melakukan pemetaan yang tertuju kepada kelompok populasi risiko tinggi yang rentan terhadap penularan HIV dan AIDS, dan dinyatakan kasus HIV/AIDS meningkat.
Wilayah yang dipetakan di kota Padang terdiri dari sebelas kecamatan, yaitu Padang Barat, Padang Utara, Padang Timur, Padang Selatan, Kototangah, Pauh, Lubukbegalung, Lubukkilangan, Bungus Teluk Kabung, Kuranji, dan Nanggalo.
Dalam kegiatan yang melibatkan LSM AIDS serta Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Satpol PP kota Padang, bertujuan untuk melihat sebaran populasi dengan latar belakang Wanita Pekerja Seks (WPS), Pria dengan Risiko tinggi (Risti), Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) dan Wanita Pria (Waria).
Selain itu, Diki menjelaskan bahwa hasil pemetaan ini dapat dipergunakan sebagai perencanaan program yang didalamnya juga dapat diketahui ketepatan penentuan lokasi intervensi program, termasuk sebagai dasar penyediaan layanan dan penanggulangan untuk mengantisipasi penularan virus agar si penderita bisa beperilaku hidup sehat. Selain itu, dia mengharapkan juga terdapat besaran permasalahan dan kebutuhan, sehingga penentuan sumber daya yang dibutuhkan dapat direncanakan.
Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang menyatakan jumlah angka penderita HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) terus meninggi. Meningkatnya kasus tersebut disebabkan oleh hubungan seks luar nikah, bukan karena penggunaan jarum suntik narkoba.
Dalam hal ini, KPA di setiap kabupaten/kota, terus menyosialisasikan kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS, cara pencegahan, gejala yang dialami seseorang apabila mengidap HIV/AIDS, dan sebagainya untuk menekan angka penderita HIV dan AIDS. Selain mensosialisasikan kepada masyarakat, upaya lainnya KPA Kota Padang melakukan pemetaan bersama dengan intansi terkait akan terus berkoordinasi untuk menekan jumlah kasus tersebut.
”Kita berharap untuk kerja sama segala kine lintas sektoral untuk menanggulangi meningkatnya kasus HIV/AIDS di Padang,” ungkapnya.
Kepala Bidang Penyuluhan Hukum Sat Pol PP Padang, Daswar Utama mengatakan, untuk menanggulangi meningkatnya kasus HIV/AIDS, Sat Pol PP akan membentuk kelompok kerja (pokja), yang mana nantinya akan mendukung program kerja Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang.
“Sebaiknya pokja melibatkan unsur SKPD terkait dan SKPD pendamping, di mana Pokja ini dilaksanakan di bawah koordinasi wali kota Padang, dan program kerjanya dibentuk berdasarkan SK wali kota,” kata Daswar.
Daswar menegaskan Satpol PP siap untuk membantu, mendampingi dan bekerja sama dengan KPA untuk menekan meningkatnya jumlah kasus HIV/AIDS yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. (cr9)
Komentar